Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan, pentas seni tersebut merupakan tontonan wajib bagi pelajar. Sebab, pengetahuan kebudayaan pada 'Di Tepi Sejarah', tidak dimuat dalam buku pelajaran.
"Di Tepi Sejarah perlu menjadi tontonan wajib bagi kita semua. Menonton karya ini kita akan mengenal tokoh-tokoh sejarah yang jarang dibahas buku-buku pelajaran," kata Nadiem dalam taklimat media Seri Monolog: Di Tepi Sejarah, Senin 20 September 2021.
Baca: Kanal Indonesiana Jadi Babak Baru Ekosistem Kebudayaan
Nadiem mengatakan empat karya tersebut mampu menarasikan kisah sejarah dengan cara kreatif. Dengan begitu, sangat menarik diikuti oleh semua umur, khususnya pelajar.
"Sangat membantu karya-karya terbaik para seniman Di Tepi Sejarah," lanjutnya.
Di Tepi Sejarah nantinya juga akan masuk ke dalam platform kanal Indonesiana, sebagai strategi pemajuan kebudayaan. Dia berharap ke depan akan semakin banyak karya seni khas Indonesia yang bersaing di panggug dunia.
"Besar harapan saya pelaku seni budaya dapat menjadikan kanal indonesia sebagai rumah bagi kita semua untuk terus berkarya. Dengan kanal Indonesiana mari berkolaborasi mewujudkan merdeka belajar, merdeka berbudaya," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News