Dalam sambutannya, Rektor ITS, Mochamad Ashari menyampaikan, pendirian Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS dilatarbelakangi oleh minimnya jumlah dokter di Indonesia. Padahal menurut standar World Health Organization (WHO), idealnya satu dokter dapat melayani 1.000 orang.
Namun kenyataannya, lanjut rektor yang akrab disapa Ashari ini, jumlah dokter di Indonesia masih belum memenuhi kriteria tersebut. Saat ini, Indonesia hanya memiliki 170.000 dokter, sehingga masih dibutuhkan 100.000 dokter lagi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
“Dari data Direktorat Pendidikan Tinggi, tiap tahunnya Indonesia hanya meluluskan sekitar 4.500 dokter baru,” tambah guru besar Teknik Elektro ITS ini.
Sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia, menurut Ashari, ITS tentu ingin turut berkontribusi guna memenuhi kebutuhan dokter tersebut. Tak hanya ingin mencetak lulusan dokter, ITS juga ingin meluluskan dokter yang melek teknologi.
“Karena ketika kedokteran dikolaborasikan dengan teknologi akan bisa membawa perubahan yang besar,” tandasnya.
Hal tersebut diamini Arianti. Menurutnya, kolaborasi antara teknologi dengan dunia kedokteran akan sangat baik sekali. Alat kesehatan di Indonesia 95 persen di antaranya adalah masih hasil impor.
Tentu saja hal tersebut cukup ironis mengingat banyaknya insinyur dan juga dokter yang kompeten di Indonesia. Setelah diberi paparan melalui presentasi di Gedung Rektorat, tim dari Kemenkes ini juga diajak untuk mengunjungi langsung gedung Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS yang telah disiapkan.
Rektor ITS mendampingi langsung tim Kemenkes untuk melakukan verifikasi pada sarana prasarana yang dimiliki oleh Fakultas Kesehatan dan Kedokteran ITS tersebut. Tak hanya itu, Arianti juga mengapresiasi tekad dan keseriusan ITS dalam membuka fakultas baru ini.
Menurutnya, ITS memiliki peluang yang cukup besar untuk membuka dan mengembangkan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ini. Arianti juga memberi wejangan agar ITS juga bisa berkontribusi dalam memproduksi alat kesehatan yang dibutuhkan Indonesia.
Pada akhir acara, Ashari menyampaikan bahwa ITS akan terus menyempurnakan persiapannya dalam membuka Fakultas Kedokteran dan Kesehatan tersebut. “Semoga adanya Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ini dapat berkontribusi pada dunia kedokteran di Indonesia,” pungkasnya.
Baca juga: ITS Buka Prodi S1 Teknologi Kedokteran Lewat Seleksi Mandiri dan Kemitraan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News