“Yang jelas nanti kita minta SIKL (Sekolah Indonesia Kuala Lumpur) untuk koordinasi dan kita punya rencana menyiapkan seperti pendidikan jarak jauh yang basisnya di Kuala Lumpur,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti saat berada di Sanggar Bimbingan Sungai Mulia 5 di Kuala Lumpur.
Ia mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk dapat memberikan layanan yang lebih baik lagi kepada anak-anak Indonesia di Semenanjung. Berdasarkan informasi dari pusat-pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), menurut dia, ada sekitar 1.173 anak-anak yang belum tersentuh pendidikan.
“Teman-teman sudah identifikasi juga, karena memang ada yang sama sekali tidak sekolah. Itu perlu diketahui,” ujar Suharti.
Rencana pendidikan jarak jauh itu, menurut dia, diupayakan dapat menjangkau lebih banyak lagi anak-anak pekerja Indonesia di Malaysia. Konsepnya seperti Universitas Terbuka (UT) tapi untuk level di bawahnya.
Suharti mengatakan, memang layanan pendidikan untuk anak-anak pekerja Indonesia di Malaysia belum maksimal. Salah satunya karena memang status sekolah yang juga belum formal.
"Pengelolaannya seadanya, tapi sudah jauh lebih baik karena selama ini anak-anak tidak mendapatkan pendidikan," kata Suharti.
Baca juga: 233 Ribu Pelajar Indonesia Ikut Berbagai Ajang Prestasi di 2022 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News