"Di masa krisis seperti ini, lilin-lilin Pancasila menerangi kegelapan di mana-mana," tegas Nadiem dalam Pidato Hari Kesaktian Pancasila yang disiarkan melalui YouTube, Rabu, 30 September 2020.
Nadiem menilai, peringatan Hari Kesaktian Pancasila merupakan momentum untuk melakukan refleksi diri. Selama ini, rakyat Indonesia mengenal Pancasila hanya sebatas falsafah dan ideologi bangsa.
Selain itu, masyarakat juga mengenal Pancasila sebagai akar yang menyambungkan masa lalu dengan masa depan. Namun, nilai-nilai Pancasila ternyata lebih dari itu dan secara tidak disadari telah mempengaruhi keseharian masyarakat Indonesia apapun perannya, baik sebagai seorang pemimpin, pekerja, guru, ibu, bahkan sebagai seorang anak.
Terlebih lagi di masa pandemi seperti sekarang ini, di mana bangsa Indonesia mengalami krisis multidimensi, mulai dari kesehatan, ekonomi hingga pembelajaran. Namun di saat sulit seperti saat ini, sila-sila Pancasila justru mampu menjadi lilin yang menerangi.
"Selama pandemi ini terlihat jelas, Pancasila telah mendarah daging di masyarakat kita," kata Nadiem.
Baca juga: Sejarawan UI: Film G30S/PKI Bukan Upaya 'Memelintir' Sejarah
Kemudian Nadiem mengatakan, begitu banyak muncul pahlawan-pahlawan yang menyalakan lilin Pancasilanya di saat pandemi. Sebut saja tenaga medis dengan lilin kemanusiaanya. "Lilin Pancasila terlihat menyala dalam pengorbanan tenaga medis yang mempertaruhkan nyawanya setiap hari untuk menyelamatkan pasien covid-19," sebut Nadiem.
Belum lagi ribuan mahasiswa yang tengah mengalami kesulitan dengan tantangan pembelajaran daring, justru menyalonkan dirinya untuk menjadi sukarelawan dalam penanganan covid-19. Lilin Pancasila juga terlihat menyala di dalam kepemimpinan di masa krisis.
"Kita melihat pemimpin-pemimpin di sektor pemerintahan dan swasta yang berani mengambil risiko dan bergerak cepat untuk meringankan penderitaan masyarakat. Kita melihat ribuan pemilik usaha kecil yang mengorbankan labanya agar karyawannya tidak perlu dilepas walaupun pelanggannya lenyap," papar Nadiem.
Baca juga: Sejarawan Unand: Kebenaran Film G30S/PKI Semakin Diragukan
Tidak hanya itu, seluruh pemimpin umat beragama di tempat-tempat ibadah pun turut menggalang dana untuk membantu rakyat yang bahkan agamanya berbeda dari dirinya.
"Kita juga melihat lilin Pancasila menyala saat seniman-seniman nusantara dalam kondisi ekonomi terpuruk masih menyelenggarakan pertunjukan seni secara daring untuk mengingatkan rakyat betapa indahnya kebinekaan Indonesia," imbuhnya.
Begitu juga dengan guru, yang mendatangi rumah pelajar di daerah-daerah terpencil agar mereka masih bisa belajar di tengah pandemi. "Kita melihat lilin Pancasila menyala saat orang tua yang setelah seharian mencari nafkah masih sempat membaca dan bermain dengan anaknya yang kesepian di rumah," ujar Nadiem.
Pandemi ini, telah menantang dan menguji ketangguhan rakyat Indonesia. "Pancasila sebagai pusaka negara Indonesia harus menyala di hati kita masing-masing dalam setiap perbuatan kecil dan besar yang bisa kita lakukan bagi sesama. Selamat memperingati Hari Kesaktian Pancasila" tutup Nadiem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News