Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Heru Purnomo, menyebut pembelajaran jarak jauh (PJJ) kurang efektif. Selain itu, PJJ dinilai telah berdampak tidak baik terhadap kedisiplinan dan memiliki potensi terjadinya learning loss pada siswa.
Dia menyebut hanya separuh siswa dapat tertib mengikuti pembelajaran dengan baik. Tidak sedikit yang sulit mengikuti pembelajaran hingga tak displin.
“(Separuh) menyelesaikan tugas dengan baik. Tetapi separuhnya ada yang satu, dua jam berikutnya, atau bahkan malamnya baru menyelesaikan,” kata Heru dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia, di Metro TV, Senin, 30 Agustus 2021
Sementara itu, learning loss berpotensi terjadi pada siswa. Terutama siswa lulusan sekolah kejuruan yang tidak siap bergabung dengan dunia usaha.
Berbagai hal ini, kata Heru, harus dipertimbangkan dengan baik. “Siswa SMK praktik seharusnya dilakukan di bengkel sekolah. Ketika lulus, kompetensi mereka tidak baik. Apakah dunia usaha akan menerima?” jelas Heru. (Nadia Ayu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News