Kepala Pusat Pengembangan Film Maman Wijaya mengatakan, tema ini dipilih karena melihat situasi terkini di Indonesia. Anak muda bisa ikut berpartisipasi merespons dengan membuat film.
"Untuk tema diambil teman-teman, karena teman sineas tahu ini tahun panas ada pilpres," ujar Maman di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Oktober 2019.
Menurut Maman, tema tersebut berhasil tergambar dalam karya-karya yang diikutkan dalam GKFP 2019. Seperti memilih pemeran dari beragam suku, atau juga penggunaan bahasa daerah.
"Misalnya Maluku, NTT campur dalam logatnya, Lampung juga. Walaupun bahasanya Indonesia. Pada umumnya film-film yang siswa bikin ada empat sampai lima orang berkawan lalu mereka memilih bergam Jawa, Sunda, juga Batak,"
"Itu mungkin gambaran daripada teman-teman yang diberikan dari gelar karya ini," imbuhnya.
Ia pun mengapresiasi karya yang para peserta. Karya-karya tersebut, ucap Maman, menggambarkan generasi muda mengerti dan belajar tentang kebinekaan.
"Di film tergambar itu merupakan gambaran dari kehidupan nyata mereka, saya, kita. Toleransi sudah tinggi," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id