Ilustrasi. Foto: Pexels
Ilustrasi. Foto: Pexels

Salat Gerhana Matahari: Hukum, Waktu, dan Tata Cara Pelaksanaannya

Fatha Annisa • 05 April 2023 11:15
Jakarta: Gerhana matahari diprediksi akan menyapa langit Indonesia pada Kamis, 20 April 2023. Saat fenomena alam ini terjadi umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan salat gerhana matahari.
 
Mengutip NU Online, Syekh Dr. Wahbah az-Zuhaili mendefinisikan gerhana dengan hilangnya sinar matahari secara keseluruhan atau sebagiannya saja di waktu siang. Fenomena tersebut terjadi karena terhalangnya sinar matahari oleh bulan yang berada di antara bumi dan matahari. 
 
Saat terjadi gerhana matahari, umat Islam dianjurkan untuk melakukan salat gerhana. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam salah satu hadis. Rasulullah SAW bersabda:
 
Salat Gerhana Matahari: Hukum, Waktu, dan Tata Cara Pelaksanaannya
 
Artinya: “Matahari dan bulan merupakan setengah dari beberapa tanda kekuasaan Allah, bukan karena matinya seseorang atau bukan (pula) karena hidupnya, maka ketika kalian melihat gerhana, berdoalah dan salatlah sampai gerhana tersebut hilang (terang).” (HR Al-Bukhari)
 

Hukum Salat Gerhana Matahari

 
Hukum salat gerhana matahari adalah sunah muakad, baik untuk laki-laki maupun perempuan dan orang yang tengah bepergian (musafir) ataupun oran yang diam di rumah. Sunah muakad sendiri berarti sunah yang sangat dianjurkan, dan makruh hukumnya jika meninggalkan. 
 

Waktu Salat Gerhana Matahari

 
Masih dilansir dari laman NU Online, Habib Zain bin Ibrahim bin Smith menjelaskan, waktu untuk melaksanakan salat gerhana matahari dimulai dari awal perubahan matahari hingga sinarnya terang kembali, atau sampai terbenamnya matahari meskipun masih dalam keadaan gerhana. 
 
Artinya, waktu disunahkannya salat gerhana sudah tidak ada jika matahari telah kembali normal, atau saat gerhana masih berlangsung namun sudah terbenam.
 

Tata Cara Salat Gerhana Matahari

 
Salat gerhana matahari dilakukan tanpa didahului azan atau iqamah. Namun, disunahkan menyerukan panggilan salat dengan lafadz “ashshalâtu jâmi‘ah”. Adapun tata cara salat gerhana matahari adalah sebagai berikut:
 
1. Membaca niat
 
Niat yang dibaca adalah:
 
Salat Gerhana Matahari: Hukum, Waktu, dan Tata Cara Pelaksanaannya
 
Ushallî sunnatan likusûfisy syamsi rak’ataini lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Saya niat shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta’âla.”
 
2. Takbiratul Ihram
3. Membaca doa Iftitah
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Membaca surat lain dengan ayat yang panjang dan suara keras
6. Rukuk sembari memanjangkan bacaannya, dianjurkan dengan membaca tasbih 100 kali
7. Bangkit dari ruku (itidal)
8. Tidak langsung sujud, namun kembali membaca Al-Fatihah dan surat dengan ayat yang lebih pendek
9. Kembali ruku dengan membaca tasbih selama 80 kali
10. Itidal
11. Sujud dengan membaca tasbih 100 kali seperti waktu ruku pertama
12. Duduk di antara dua sujud
13. Sujud kedua dengan membaca tasbih 80 kali selama ruku kedua
14. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
15. Bangkit dan mengerjakan rakaat kedua dengan bacaan dan gerakan seperti sebelumnya
16. Setelah membaca surat Al-Fatihah dianjurkan membaca surat An-Nisa pada rakaat pertama dan surat Al-Maidah pada rakaat kedua
17. Salam
 

Anjuran Salat Gerhana Matahari

 
Ada sejumlah hal yang dianjurkan bagi umat Islam yang hendak atau sedang menjalankan salat gerhana matahari. Berikut ulasannya:
 
1. Disunahkan untuk mandi sebelum menjalankan salat gerhana matahari dengan niat seperti di bawah ini:
 
Salat Gerhana Matahari: Hukum, Waktu, dan Tata Cara Pelaksanaannya
 
Nawaitul ghusla lishalâtil kusûfi sunnatan lillâhi ta’âlâ 
Artinya: “Aku niat mandi untuk gerhana matahari sunnah karena Allah ta’ala.”   
 
2. Salat gerhana matahari termasuk salat yang dikerjakan siang hari. Karena itu, umat Muslim yang mengerjakannya disunahkan untuk tidak mengeraskan bacaan dalam salat.
 
3. Imam salat gerhana matahari disunahkan untuk berkhutbah, sebagaimana khutbah salat Jumat. Tetapi, anjuran khutbah ini tidak berlaku bagi orang yang melakukan salat gerhana sendiri.
 
4. Dianjurkan tidak dilakukan secara berjamaan apabila terjadi gempa, petir yang menakutkan, angin kencang, atau kondisi membahayakan lainnya.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan