Artinya, pada masa itu seharusnya, tenaga kerja Indonesia diisi oleh Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. Guna mencapai itu pembentukan SDM berkualitas adalah barang wajib.
Namun, ketika Indonesia Emas dicapai pada 2045, hal itu bukanlah akhir. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Indonesia Emas hanyalah posisi tertentu dalam perjalan bangsa.
"Indonesia emas bukan atap, bukan terakhir, bukan finish line. Itu cuma stage, itu adalah tahapan," kata Sri dalam Refleksi Merah Putih: Aku Pergi Untuk Kembali di YouTube LPDP RI dikutip Kamis, 25 Juli 2024.
Ia menuturkan pada 2045, Indonesia sudah menjadi negara berpendapatan relatif tinggi. Selain itu, terjadi penurunan kemiskinan dan semakin membaiknya pemertaan.
Menurut dia mimpi tersebut tidaklah muluk dan bukan pula mimpi gila. "Itu adalah ambisi tinggi dan harus diperjuangkan," tutur dia.
Ia berharap penerimaa beasiswa LPDP memiliki perasaan akan menjadi pertaruhan masa depan Indonesia. Sebab, masa depan Indonesia diletakkan pada SDM terdidik.
"Itu bukan main-main, itu bukan iseng-iseng dan itu bukan sekadarnya, ini serius," tegas dia.
Hal itu disampaikan kepada penerima beasiswa LPDP Angkatan 237. Sebanyak 303 orang siap menempuh pendidikan tinggi jenjang S2 dan S3 di kampus dalam maupun luar negeri.
Baca juga: Pendidikan Jadi Jalan Mengubah Hidup, Basuki: Jihadnya Anak Sekolah itu Belajar |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News