Melansir laman resmi Puslapdik Kemendikdasmen, kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen Nomor 24 Tahun 2025. Aturan ini merupakan revisi atas regulasi sebelumnya mengenai petunjuk teknis penyaluran tunjangan profesi dan tunjangan khusus bagi guru bukan ASN.
Berdasarkan data Kemendikdasmen, tercatat ada sebanyak 16.500 guru yang menjadi sasaran penerima bantuan ini. Setiap guru akan menerima tunjangan khusus sebesar Rp2 juta (setara satu bulan gaji). Total anggaran yang disiapkan pemerintah mencapai Rp32,8 miliar.
Ketua Tim Kerja Aneka Tunjangan Puslapdik Kemendikdasmen, Wendi Kuswandi, menjelaskan bahwa bantuan ini adalah bentuk apresiasi negara atas dedikasi guru yang tetap mengajar di tengah situasi darurat, sekaligus meringankan beban ekonomi mereka. "Penyaluran tahap pertama sudah dimulai per tanggal 24 Desember 2025 ini dan terus (berlanjut) secara bertahap," ujar Wendi dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu, 27 Desember 2025.
Mengingat kondisi darurat, Kemendikdasmen mempermudah syarat administrasi bagi para guru calon penerima. Wendi menegaskan, meskipun verifikasi dan validasi tetap dilakukan, tidak semua syarat reguler harus dipenuhi.
"Khusus keadaan darurat ini, syarat utamanya adalah terdata di Dapodik (Data Pokok Pendidikan) dan tercatat mengajar di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) yang terdampak bencana," jelasnya.
Langkah ini diambil menyusul data kerusakan yang cukup parah akibat bencana di tiga provinsi tersebut. Per 14 Desember 2025, tercatat 276.249 siswa serta 25.936 guru dan tenaga kependidikan terdampak.
| Baca juga: Cara Cek NUPTK Online dengan Nama, Mudah dan Bisa Lewat HP |
Tragisnya, bencana ini juga menelan korban jiwa dari kalangan pendidikan, yakni 15 guru dan 52 siswa meninggal dunia. Selain itu, sebanyak 3.274 satuan pendidikan mengalami kerusakan, termasuk 6.431 ruang kelas yang rusak.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, sebelumnya menegaskan prioritas pemerintah adalah memastikan hak belajar siswa tetap terpenuhi. Selain uang tunai, Kemendikdasmen juga telah mengirimkan ribuan paket perlengkapan belajar, seragam, hingga mendirikan ruang kelas darurat. (Sultan Rafly Dharmawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News