Ketua Tim Bengawan, Ardhan Prasetyo Nugroho mengatakan, pemilihan nama tersebut diambil dari nama anak pertama dalam Pandawa Lima. "Harapannya agar menjadi yang pertama dan memiliki sifat seperti Yudhistira, tangguh menghadapi cobaan dan rintangan," katanya, Senin, 12 Agustus 2019.
Ardhan mengatakan, Yudhistira telah dipersiapkan selama setahun. Beberapa modifikasi telah dilakukan untuk memperbaiki performa mobil mereka dibandingkan tahun lalu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kami lakukan evaluasi di berat mobilnya. Dulu 200-an kilogram, sekarang kami kurangi bagian sasis dan body, sekarang 180-an kilogram," ujarnya.
Mobil berwarna biru itu menggunakan mesin Honda CB 400 tahun 1998. "Kecepatannya mencapai 5,7 detik untuk jarak 75 meter, tahun sebelumnya enam sampai tujuh detik," katanya.
Adapun dalam balapan kategori internal combustion engine itu, Tim Bengawan akan mengikuti empat rangkaian kompetisi. Yakni technical inspection, skidpad, autocross dan endurance.
"Khusus untuk endurance, nanti mobil diuji selama 20 putaran, tiap putaran sekitar satu kilometer. Selain kecepatan, kondisi kendaraan juga dinilai," ujarnya.
Baca: Bengawan UNS Sabet Penghargaan di Jepang
Dalam Formula SAE Jepang kali ini, UNS menargetkan masuk peringkat 30 besar dari sekitar 90 peserta. Tahun lalu, UNS hanya masuk peringkat 70 besar.
Sementara itu, salah satu pembalap Tim Bengawan, Ma'ruf Yanuar mengaku siap, meskipun tidak memiliki latar belakang sebagai pembalap. Dia juga tidak khawatir terhadap kondisi kendaraannya.
"Kami sudah simulasikan sesuai kondisi sirkuit di Jepang. Selama ini tidak ada kendala pada kendaraan ini. Ya semoga saja bisa mendapatkan hasil terbaik," tutupnya.