"Lingkungan hidup adalah sistem kehidupan yang terdiri atas kesatuan ruang dengan segenap benda, daya, keadaan," kata Elfarisna dalam siaran persnya, di Jakarta, Sabtu, 8 Februari 2025.
Saat ini Indonesia menempati posisi ke 4 populasi penduduk terbanyak di dunia, sekitar 3,5 persen penduduk di Indonesia. Menurut Elfarisne, masalah pertambahan penduduk secara langsung akan memberikan beban makin berat terhadap sumber daya alam dan lingkungan yang akhirnya meningkatkan kemerosotan kualitas hidup manusia dan kemunduran kualitas lingkungan hidup secara keseluruhan.
"Aktivitas yang dihasilkan oleh manusia itu menyebabkan kerusakan dari lingkungan seperti limbah yang dihasilkan yang mengakibatkan pencemaran baik di darat, air dan udara," ujarnya.
Lingkungan hidup adalah sistem kehidupan yang terdiri atas kesatuan ruang dengan segenap benda, daya, keadaan, dan mahkluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perkehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lainnya.
"Konsep dari menjaga lingkungan demi mengurangi limbah organik itu sangatlah penting untuk melestarikan lingkungan dari pengaruh dampak pembangunan. Kerusakan lingkungan disebabkan oleh manusia yang antroposentris," terangnya.
Baca juga: Kenalan dengan Prof. La Ode, Guru Besar Ilmu Biokimia UIN Jakarta yang Sudah Telurkan 50 Artikel Ilmiah |
Ia menambahkan, kerusakan lingkungan pada saat ini terjadi mentalitas frontire, yaitu merupakan 3 sikap dasar manusia. Pertama, melihat dunia sebagai sumber alam yang tidak terbatas yang daapat dimanfaatkan. Kedua, memandang manusia tidak terlepas dari alam.
"Bahwa alam merupakan sesuatu yang harus dikuasai,” ujarnya.
Turut hadir dalam pengukuhan guru besar, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah sekaligus Ketua Badan Pengurus Harian UMJ Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., Ketua Senat UMJ Prof. Dr. Masyitoh Chusnan, M.Ag., Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., dan Kepala Bagian Umum LLDikti Wilayah III Tri Munanto SE., M.Ak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News