Hal itu dilakukan melalui reformasi pendidikan, transformasi sistem kesehatan, serta penguatan jaring pengaman sosial. Jokowi menuturkan dalam bidang pendidikan, selama 10 tahun terakhir, pemerintah terus memberikan bantuan pendidikan kepada masyarakat miskin dan rentan.
"Program Indonesia Pintar untuk pendidikan sekitar 20 juta siswa per tahun," kata Jokowi saat menyampaikan Pidato Pengantar RUU APBN 2025 dan Nota Keuangan dalam Rapat Paripurna DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat, 16 Agustus 2024.
Selain itu, Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) dan Bidik Misi telah diterima 1,5 juta mahasiswa. Pemerintah juga memberikan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
"Beasiswa LPDP untuk pendidikan sekitar 45 ribu mahasiswa," beber dia.
Pada sidang ini, presiden membahas tentang Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2025 beserta nota keuangan. RAPBN 2025 dirancang untuk menjawab tantangan saat ini dan masa depan, dengan fokus pada transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Jokowi mengatakan dalam arsitektur APBN 2025 sejumlah program unggulan bakal dikuatkan. Termasuk program baru yang bakal dijalankan pemerintahan baru, yakni makan bergizi gratis.
Dia mengatakan makan bergizi gratis diarahkan untuk meningkatkan gizi anak sekaligus memberdayakan UMKM dan meningkatkan ekonomi masyarakat kecil di daerah.
"Program makan bergizi gratis dilakukan secara bertahap, diselaraskan dengan kesiapan teknis dan kelembagaan, serta tata kelola yang akuntabel," kata Jokowi.
Pemerintah juga akan mempercepat renovasi sekolah untuk meningkatkan akses, kualitas, serta link and match pendidikan dengan dunia usaha. Serta pembangunan sekolah unggulan dan ekosistem pendidikan yang kondusif juga akan dikembangkan.
Baca juga: Jokowi: Rp113 Triliun Dikucurkan untuk KIP dalam 10 Tahun |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News