Titik merah menunjukkan bagian yang ditembak dan kuat, sedangkan yang tidak memiliki titik sebenarnya lebih rentan. (Martin Grandjean (vector), McGeddon (gambar))
Titik merah menunjukkan bagian yang ditembak dan kuat, sedangkan yang tidak memiliki titik sebenarnya lebih rentan. (Martin Grandjean (vector), McGeddon (gambar))

Terlalu Terpaku Nasihat Orang Sukses Tidak Bagus, Mengenal Survivorship Bias

Riza Aslam Khaeron • 06 Januari 2025 14:34
Jakarta: Banyak orang tergoda untuk mengikuti jejak orang-orang sukses, baik dari buku, seminar, maupun wawancara.
 
Kisah-kisah ini sering kali dipasarkan sebagai formula keberhasilan yang bisa diterapkan oleh siapa saja.
 
Namun, apakah itu benar? Di balik semua cerita sukses, terdapat jebakan psikologis yang disebut survivorship bias.
 

Apa Itu Survivorship Bias?

Survivorship bias adalah kecenderungan untuk hanya melihat keberhasilan tanpa mempertimbangkan kegagalan yang tak terlihat.

Contoh klasiknya berasal dari Perang Dunia II, ketika para insinyur mencoba memperkuat pesawat tempur berdasarkan titik-titik peluru pada pesawat yang kembali dari misi.
 
Awalnya, mereka berencana mempertebal area dengan lubang peluru terbanyak. Namun, seorang matematikawan, Abraham Wald, menyadari kesalahan ini: pesawat yang selamat menunjukkan bagian yang tidak fatal.
 
Pesawat yang jatuh justru terkena di area seperti kokpit atau tangki bahan bakar — data yang hilang karena pesawat tersebut tidak kembali. Karena itu, bagian yang diperkuat seharusnya yang tidak terkena tembak.
 

Dalam Dunia Kesuksesan

Hal serupa terjadi dalam nasihat sukses. Banyak buku dan seminar mencatat bagaimana orang-orang seperti Bill Gates, Steve Jobs, atau Elon Musk berhasil, tetapi jarang ada yang membahas ribuan orang dengan strategi serupa yang gagal.
 
Sebagai contoh, dalam artikel Stephen Lynch tentang survivorship bias, ia menyoroti bahwa guru bisnis sering mengabaikan faktor-faktor seperti keberuntungan, waktu, dan konteks sosial. Lynch menulis,
 
"Tidak peduli seberapa keras kamu bekerja atau mengikuti formula sukses, faktor eksternal sering memainkan peran yang jauh lebih besar dari yang kita akui."
 

Kesalahan Mengandalkan Nasihat Sukses

Nasihat dari orang sukses sering kali menyederhanakan kompleksitas. Misalnya, membaca bahwa seseorang berhenti kuliah lalu menjadi miliarder tidak berarti bahwa berhenti kuliah adalah formula sukses.
 
Begitu juga, perusahaan yang menjadi kasus studi dalam buku terkenal seperti Good to Great sering kali tidak mampu mempertahankan kesuksesan mereka.
 

Cara Menghindari Jebakan

Analisis Kegagalan: Jangan hanya belajar dari keberhasilan; pelajari juga kegagalan untuk memahami apa yang tidak berhasil.
 
1. Konteks Penting: Selalu pertimbangkan apakah situasi kamu sama dengan orang yang memberi nasihat.
 
2. Eksperimen Sendiri: Terapkan prinsip yang kamu pelajari, tetapi sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pribadi.
 
Survivorship bias mengingatkan kita untuk tidak terlalu terpaku pada nasihat orang sukses tanpa melihat gambaran yang lebih luas.
 
Setiap perjalanan unik, dan sukses tidak selalu bisa direplikasi hanya dengan meniru langkah orang lain. Sebaliknya, memahami konteks dan belajar dari kegagalan sama pentingnya untuk mencapai keberhasilan.
 
Baca Juga:
7 Phobia Teraneh dan Terlucu di Dunia, Ada yang Takut Uang!
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan