“Kami mengajak kaum muda untuk mengambil peran untuk Indonesia ke depan yang lebih baik, berkeadilan dan berkelanjutan dengan membangun ulang Indonesia dari segi keberlanjutan lingkungan,” terang Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Arie Rompas, di Jakarta, Jumat 28 Oktober 2022.
Menurutnya ada sejumlah pihak yang menghadirkan kebijakan yang tidak pro dengan keberlanjutan lingkungan. Hal itu membawa dampak buruk terhadap lingkungan.
“Akhirnya terjadi pelemahan standar perlindungan lingkungan yang mengancam eksistensi komunitas masyarakat adat, warga lokal sekitar perkebunan, serta membawa Indonesia mengalami dampak buruk krisis iklim yang lebih luas,” terangnya.
Menyorot kondisi hutan, menurutnya sektor inilah yang paling menyedihkan di Indonesia. Kerusakan hutan dari berbagai kebijakan turut memperburuk krisis iklim .
“Bahkan pada sektor energi, Indonesia mendapatkan julukan “the dirty man of Asia” karena ketergantungan terhadap batu bara. Hal ini semakin memperparah lingkungan,” sambungnya.
Ia berharap dengan diadakannya festival ini, anak muda di Indonesia dapat membalikkan keadaan. Salah satunya dengan melakukan aksi dan solusi nyata untuk membangun ulang mimpi Indonesia sebagai negara yang mencintai alam.
“Serta mewujudkan masa depan Indonesia keluar dari ancaman krisis iklim,” tegasnya.
Baca juga: Lagi-Lagi, ITS Raih Skor Tertinggi di Trees Rating UI GreenMetric 2022 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News