Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengatakan salah satu peristiwa paling bersejarah tentang peran dan kontribusi kaum santri bagi bangsa Indonesia adalah tercetusnya fatwa Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945. Fatwa yang dirumuskan kalangan kiai pesantren dengan dikomandoi oleh Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari ini berisi kewajiban berjihad demi mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
Jihad kebangsaan itu kemudian melahirkan peristiwa heroik 10 November 1945 di Surabaya yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.
“Peristiwa Resolusi Jihad kemudian menjadi dasar penting ketika Presiden Joko Widodo menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri melalui Keppres Nomor 22 Tahun 2015 silam yang dideklarasikan di Masjid Istiqlal Jakarta,” beber Ramdhani dalam keterangan tertulis, Senin, 26 September 2022.
Ramdhani menuturkan sejak terbitnya Keppres Nomor 22 Tahun 2015, setiap tahun Kemenag rutin memperingati Hari Santri melalui berbagai macam kegiatan dengan tema berbeda-beda. Tahun ini, Kemenag akan mengadakan Launching Peringatan Hari Santri 2022 di halaman kampus Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid Pekalongan.
“Insyaallah, launching akan dibuka oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Selasa malam, 27 September 2022,” beber dia.
Launching akan dimeriahkan pentas musik dan salawat yang akan dibawakan penyanyi, yaitu Zulfikar Basyaiban, Veve Zulfikar, Woro Widowati, dan Grup Qasidah Qasima. Ramdhani menjelaskan UIN Pekalongan dipilih menjadi lokasi launching Hari Santri 2022 karena ingin meneladani KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai representasi ‘santri kosmopolitan’, yaitu seorang yang berakar dari pesantren namun berwawasan global.
“Akar inilah yang kemudian Gus Dur dapat membangun lahirnya pemahaman Islam yang moderat, toleran, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” jelas dia.
Ramdhani menyebut tahun ini Kemenag akan menggelar beragam rangkaian kegiatan Hari Santri. Kegiatan tidak hanya dapat diikuti kalangan pesantren, melainkan semua elemen masyarakat.
“Kami juga mengundang semua lapisan masyarakat untuk hadir di UIN Pekalongan maupun menyaksikan melalui siaran langsung di kanal media sosial Kementerian Agama,” ajak Ramdhani.
Ramdhani mempersilakan serta mendorong semua pihak ikut serta memeriahkan peringatan Hari Santri 2022. Hal itu agar gaung positif santri semakin dirasakan masyarakat secara luas.
“Perlu dicatat bahwa Hari Santri tidak hanya milik orang-orang pesantren, melainkan juga milik segenap bangsa Indonesia. Jadi, siapa pun boleh merayakan Hari Santri,” tutur dia.
Baca juga: Kemenag Berharap Hari Santri 2022 Tak Hanya Disambut Kalangan Tertentu? |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News