Kerja sama tersebut utamanya dalam bidang riset yang melibatkan Pusat Riset Rekayasa Genetika dan Pusat Riset Mikrobiologi Terapan ini dihadiri oleh puluhan sivitas peneliti BRIN di lingkungan OR Hayati dan Lingkungan.
“Meskipun masih dalam proses perencanaan, namun beberapa tema riset tentang konservasi tumbuhan telah didiskusikan. Penelitian tentang kesehatan pohon, domestikasi, dan konservasi tumbuhan langka merupakan topik penelitian yang mendapat respon positif dari pihak UNS,” ungkap Andes Hamuraby Rozak, Kepala Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan BRIN, dalam siaran persnya, Kamis, 3 November 2022.
Kepala Pusat Riset Rekayasa Genetika, Ratih Asmana Ningrum mengapresiasi rencana kerja sama yang antara BRIN dan UNS. Selain itu, Ratih juga menawarkan kerja sama program Post Doctoral bagi sivitas UNS.
“BRIN juga memiliki program Post Doctoral , kami tawarkan bagi sivitas UNS yang baru menyelesaikan pendidikan doktor,” jelas Ratih.
Hal ini mendapat sambutan hangat dari Dekan Fakultas Pertanian UNS, Samanhudi. “Kami sangat terkesan dengan apa yang dimiliki BRIN. Selain SDM peneliti yang unggul, BRIN juga memiliki peralatan laboratorium canggih yang dapat dimanfaatkan oleh pihak luar serta program post doctoral yang merupakan hal baru yang kami ketahui,” ujar Samanhudi.
Samanhudi mengatakan, akan menindaklanjuti tawaran tersebut untuk segera direalisasikan. "Kami tidak ingin apa yang kita tandatangani hari ini sekadar menjadi dokumen tidur,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ahmad Fathoni, Kepala Pusat Riset Mikrobiologi Terapan BRIN. Pihaknya bersama-sama akan melakukan pengembangan teknologi mikroba pertanian dan pangan fermentasi tradisional dan fungsional. "Saya berharap kerja sama ini tidak terbatas selama tiga tahun seperti yang tertulis pada dokumen saja, namun ke depannya bisa terus dikembangan,” ujarnya.
Baca juga: Profesor UNS Patenkan 'Bimantara dan Abhipraya', Motif Batik Khas Sragen |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News