Rumah isolasi Unsoed. Foto: Dok Humas Unsoed.
Rumah isolasi Unsoed. Foto: Dok Humas Unsoed.

Unsoed Siapkan Tempat Isoman Terpusat untuk Sivitas Akademika

Arga sumantri • 19 Juli 2021 12:03
Banyumas: Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menginisiasi konsep Rumah Isolasi Bahagia (Risoba). Tempat ini bertujuan memfasilitasi sivitas akademika Unsoed yang menjalani isolasi mandiri karena terkonfirmasi positif covid-19.
 
Tim Pendampingan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Unsoed, Waluyo Handoko menerangkan, Risoba ini disediakan bagi sivitas yang tak memungkinkan menjalani isolasi mandiri di rumah atau indekos. Harapannya, dengan fasilitas isolasi terpusat ini, bisa mencegah penularan covid-19, khususnya bagi orang-orang sekitar sivitas akademika Unsoed yang terpapar covid-19.
 
"Rumah Isolasi Bahagia Unsoed berusaha menghadirkan tempat isolasi yang kondusif bagi proses pemulihan infeksi covid-19 yang tidak hanya nyaman secara fisik akan tetapi juga terpantau dari aspek klinis, logistik dan kondusif secara psikologis," kata Waluyo mengutip siaran pers Unsoed, Senin, 19 Juli 2021.

Ia menjelaskan, lonjakan penularan covid-19 yang terjadi sejak Juni di berbagai wilayah termasuk Banyumas, mendorong dihidupkannya Risoba Unsoed. Fasilitas di dalamnya dikoordinasi Badan Pengelola Usaha (BPU) Unsoed. 
 
Memanfaatkan asrama mahasiswa Unsoed yang kosong selama pandemi, gedung dilengkapi dengan fasiltas dan peralatan yang diperlukan mahasiswa terkonfirmasi positif covid-19 dalam menjalani isolasi.
 
Sementara itu, penyediaan logistik, khususnya dalam penyediaan konsumsi bagi penghuni Risoba bersumber dari donasi warga Unsoed, alumni dan masyarakat umum dalam berbagai bentuk.
 
Baca: Pendidikan Jadi Pintu Terakhir Cegah Kepunahan Bahasa Daerah
 
Selama di Risoba Unsoed, mahasiswa yang menjalani isolasi mendapatkan pendampingan kesehatan secara daring dari tim monitoring kesehatan Unsoed yang terdiri dari dokter, perawat, dan psikolog. Jika dalam masa isolasi terdapat penghuni yang mengalami penurunan kondisi kesehatan, tim pendamping monitoring kesehatan berkoordinasi dengan rumah sakit dan Dinas Kesehatan Banyumas untuk penanganan lebih lanjut. 
 
Secara umum, kata Waluyo, kasus positif yang menjalani isolasi di lingkungan yang kurang mendukung akan merasakan kekhawatiran menularkan kepada sesama penghuni tempat tinggal. Selain itu, kesulitan mendapatkan akses edukasi yang memadai dan pemantauan kesehatan, perasaan kesendirian, juga adanya stigma negatif sesama penghuni tempat tinggal maupun masyarakat di sekitarnya menjadikan tekanan secara psikologis. 
 
Kondisi ini berdampak negatif terhadap proses pemulihan kasus positif. Keberadaan Risoba diharapkn menjawab permasalahan tersebut. Waluyo mengatakan, pesimisme, rasa kesendirian dan berbagai kekhawatiran yang dialami saat menjalani isolasi mandiri, berubah menjadi optimisme dan motivasi, saling menguatkan untuk segera pulih.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan