"Pertama masing-masing kampus berada pada lokasi level PPKM yang berbeda-beda. Jadi prinsipnya para rektor mengambil kebijakan sesuai levelnya, apakah dengan level tertentu dapat PTM terbatas," kata Panut kepada Medcom.id, Selasa, 7 September 2021.
Kedua ialah memperhatikan persentase sudah berapa banyak mahasiswa di satu kampus telah mendapatkan vaksinasi. Semakin banyak jumlah mahasiswa tervaksinasi, maka akan semakin meningkatkan keamanan PTM terbatas di satu universitas.
"Persentase mahasiswa yang sudah divaksin di tiap-tiap kampus juga berbeda," sebutnya.
Ketiga, kampus tidak bisa melakukan PTM terbatas secara mendadak. Pasalnya banyak mahasiswa di satu kampus berasal dari daerah yang berbeda.
"Mahasiswa perguruan tinggi berasal dari berbagai daerah sehingga perkuliahan tatap muka tidak bisa dilakukan secara mendadak perlu cari kost bagi mahasiswa luar daerah," ungkapnya.
Baca juga: Sekolah Lebih Dulu Tatap Muka Dibandingkan Kampus, Ini Penyebabnya
Untuk itu dia mengimbau kampus untuk menyediakan pembelajaran secara luring sekaligus daring. Hal ini guna memfasilitasi mahasiswa yang bisa PTM terbatas ataupun masih mengalami kendala untuk hadir di kampus secara langsung.
"Prinsipnya semua rektor sedang dan sudah merencanakan kapan kuliah bauran luring dan daring akan dimulai," jelas Panut.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News