"Membuat orang tua berpikir ulang seribu kali untuk melepas anak untuk sekolah tatap muka," kata Yeti kepada Medcom.id, Kamis, 10 Juni 2021.
Menurutnya, peningkatan kasus jelang PTM terbatas di tahun ajaran baru 2021/2022 sangat disayangkan. Sebab, akan membuat banyak orang tua menunda melepas anak ke sekolah.
"Saya sih tidak mengeklaim peningkatan kasus karena mudik lebaran. Tapi memang masyarakat sudah mulai longgar terhadap protokol kesehatan," ujar dia.
Baca: Pertama Kalinya USU Masuk Pemeringkatan Kampus Top Dunia
Sekarang, kata dia, tinggal bagaimana orang tua dan sekolah saling berkoordinasi untuk menggelar PTM terbatas. Hal ini agar orang tua merasa yakin jika kegiatan bersekolah sangat aman di tengah pandemi.
"Orang tua harus percaya ya bahwa di sekolah itu terjaga protokol kesehatannya. Tentu penting adanya koordinasi antara orang tua dengan pihak sekolah, mengetahui sejauh mana sekolah bisa menjaga prokes ini," ungkapnya.
Pemerintah mendorong sekolah menyediakan opsi belajar tatap muka. Kebijakan ini ditegaskan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri. Melalui SKB tersebut, sekolah wajib menyediakan opsi PTM terbatas. Terlebih bila guru dan tenaga kependidikannya sudah disuntik vaksin covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News