Bagi peserta Kompro Film yang belum terpilih, mereka akan mengikuti peningkatan kapasitas dalam bidang perfilman dengan mengikuti workshop yang dibuat oleh Kemendikbudristek melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru. “Nanti akan ada pengajar yang memberikan ilmu-ilmu perfilman sehingga peserta yang belum terpilih dapat meningkatkan kapasitasnya dan ikut Kompro Film lagi di tahun 2022,” jelasnya.
Ifa Ifansyah, tim kurator sekaligus Direktur Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) mendukung apa yang disampaikan oleh Ahmad Mahendra. Film-film hasil kegiatan Kompro 2021 akan mendapatkan kesempatan khusus mengikuti proses seleksi pada ajang JAFF yang akan diselenggarakan pada bulan November mendatang.
“Jika memang layak, kenapa tidak kita ikutkan dalam JAFF,” ujarnya.
Ifa juga memberikan trik kepada para sineas dalam menyusun proposal yang baik, misalnya isi cerita lebih ditonjolkan, tidak membuat desain yang berlebihan, dan performa yang bagus saat mempresentasikan proposal tersebut. Ia juga berharap, dari sepuluh proposal yang terpilih dan dibuat film, nantinya dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak yaitu pembuat film, Kemendikbudristek, juri, dan kurator.
“Semoga nanti semuanya bisa diuntungkan dari program yang dibuat dan sukses,” harapnya.
Gunawan Maryanto, Penulis yang menjadi juri dalam Kompro Film 2021 menjelaskan, bahwa banyak peserta terjebak pada makna kebudayaan yang diartikan hanya seni dan adat istiadat. Menurutnya, makna kebudayaan sangat luas dan selalu dinamis.
Dalam menyusun proposal, menurut Gunawan, yang paling dilihat adalah bagaimana para sineas mampu membaca situasi sesuai tema, yaitu dinamika kebudayaan Indonesia.
Kompro Film Pendek Tahun 2021 dilaksanakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama yang dimulai pada bulan April sampai Agustus 2021. Sedangkan tahap kedua berlangsung sejak awal September hingga November 2021.
Pada tahap satu, terdapat 352 proposal film dari 29 provinsi seluruh Indonesia mengikuti seleksi dengan hasil 10 proposal yang terpilih.
Berikut daftar 10 judul proposal yang terpilih:
1. Ade: Ride To Nowhere, produksi Hore Production, Makassar
2. Culas, produksi Goodwork, Jakarta
3. Gang Permai 2, produksi Historia Kreator, Pontianak
4. Ibu Ora Sare, produksi Lab 162, Yogyakarta
5. Jiwo, produksi Catchlight Pictures Indonesia, Yogyakarta
6. Kabar Dari Kubur, produksi Kinovia X Childhood Gang, Tangerang
7. Membicarakan Kejujuran Diana, produksi Kembang Layar Indonesia , Jakarta
8. Pasukan Semut produksi Gertak Film, Pontianak
9. Radio Pakcik Mahmud produksi Zettamind Studios, Pekan Baru
10 Rasa (H), produksi Kembang Gula, Solo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News