Ilustrasi kuliah. Medcom
Ilustrasi kuliah. Medcom

UI Bantu LKP Siapkan PMI Kerja di Jepang

Renatha Swasty • 14 September 2023 15:17
Jakarta: Universitas Indonesia (UI) melalui Klaster Riset Tenaga Kerja, Mobilitas Penduduk, dan Pemberdayaan Masyarakat Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI dan Himpunan Mahasiswa Kajian Wilayah Jepang (HIMA KWJ) SKSG UI membantu menyiapkan pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan bekerja di Jepang. Persiapan penting untuk meningkatkan kesadaran calon PMI akan hak dan kewajiban untuk mencegah pekerja ilegal.
 
Persiapan melalui sosialisasi terhadap tiga Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di sekitar wilayah Depok, yaitu LPK Seiko Gema Nusantara, LPK Canggih Brastel Indonesia, dan LPK Koba Mirai Japan. Ketiga LPK mengirimkan tenaga kerja dalam program Specified Skilled Worker (SSW) dan Technical Internship Training Program (TITP), yakni program kebijakan imigrasi oleh pemerintah Jepang berupa status visa atau status residensi bagi tenaga kerja asing di Jepang.
 
“Pengmas mengenai sosialisasi sadar hak dan kewajiban bagi PMI ke Jepang dilaksanakan mahasiswa KWJ UI setiap tahunnya," kata Ketua Sosialisasi, Kurniawaty Iskandar, dikutip dari laman ui.ac.id, Kamis, 14 September 2023.

Dia mengatakan kegiatan ini untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa program pascasarjana KWJ UI mendapatkan pengalaman berinteraksi dengan calon PMI. Sekaligus, memberikan informasi penting kepada calon PMI mengenai hal-hal yang terkait dengan persiapan mereka sebelum memasuki dunia kerja di Jepang.
 
Sebanyak 36 peserta dari tiga LPK dibekali berbagai pengetahuan yang berguna sebelum memulai bekerja di Jepang. Staf keimigrasian di Indonesia yang juga alumni KWJ UI, Sari Anggaini, membahas mengenai aturan masuk ke Jepang, pengajuan visa, dan izin tinggal di Jepang.
 
Kemudian, mahasiswa KWJ semester tiga, Sabrina Nur Raudha, membahas mengenai sistem transportasi dan kehidupan sehari-hari di Jepang yang perlu diketahui calon pekerja.
Sementara itu, Muhammad Reza Rustam, peneliti PMI dan alumni KWJ UI, membahas mengenai kasus-kasus yang terjadi pada PMI di Jepang.
 
Setiap sosialisasi diakhiri dengan kuis untuk memastikan peserta memahami materi yang disampaikan. Perwakilan LPK mengikuti sosialisasi dengan antusias.
 
Mereka mendapatkan pemahaman soal mudahnya beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan juga menginginkan sosiallisasi ini berlanjut dengan tambahan beberapa penjelasan materi yang dianggap penting. Seperti aturan hukum bagi pekerja yang lebih detail, model kontrak kerja, aturan membawa keluarga, dan lain-lain.
 
Saat ini, Jepang tengah menghadapi masalah berkurangnya angkatan kerja usia produktif. Lembaga pemikir independen asal Jepang, Recruit Works Institute, mencatat Jepang diprediksi mengalami kekurangan lebih dari 11 juta pekerja pada 2040.
 
Populasi usia kerja diperkirakan akan turun drastis sebanyak 20 persen menjadi 59,8 juta pada 2040 dan pasokan pekerja akan menyusut sekitar 12 persen pada 2040. Pemerintah Jepang tengah berupaya menghentikan penurunan laju kelahiran di Jepang serta mengalokasikan sekitar ¥1 triliun (Rp104 triliun) untuk pelatihan pekerja dalam lima tahun mendatang sebagai solusi.
 
Permasalahan ini juga membuka peluang bagi tenaga asing untuk masuk dan bekerja di Jepang. Sehingga, menarik generasi muda Indonesia yang berminat bekerja di Jepang dan mengikuti berbagai pelatihan pada Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang tersedia di berbagai wilayah.
 
Namun, masih terdapat beberapa hambatan yang ditemui Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Jepang. Seperti ketidaksesuaian kontrak kerja, maraknya kekerasan karena kurangnya penguasaan bahasa Jepang, kondisi kerja yang tidak sesuai harapan, hingga penyalur tenaga kerja yang tidak bertanggung jawab.
 
Sehingga, dapat berdampak kepada kemungkinan pekerja menjadi pekerja ilegal. Adanya pekerja ilegal dinilai lantaran kurangnya kesadaran mengenai hak dan kewajibannya sebagai PMI.
    
Baca juga: Mau Kerja di Luar Negeri, Menaker: Harus Punya Keterampilan

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan