Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menilai hal itu tidak terbukti. Malah, karier guru secara keseluruhan menjadi tidak jelas dalam program tersebut.
"Karier guru menjadi kepala sekolah dan pengawas justru dihambat oleh skema Guru Penggerak. Karena hanya guru pemilik sertifikat Guru Pengggerak-lah yang dapat menjadi kepsek atau pengawas," kata Kepala Bidang Litbang Pendidikan P2G, Feriyansyah, dalam keterangan tertulis, Selasa, 28 November 2023.
Dia menyebut program Guru Penggerak malah membatasi karier guru. Feriyansyah menilai kebijakan dari program tersebut diskriminatif.
"Guru Penggerak terasa diskriminatif yang kemudian diglorifikasi secara eksklusif," sebut dia.
Feriyansyah mengaku P2G mendapat laporan Guru Penggerak sering tak masuk kelas. P2G mendorong semua guru tanpa embel-embel eksklusif memiliki kesempatan terbuka dan kompetitif untuk meningkatkan jenjang karier yang sama.
"Jangan sampai Guru Penggerak menyuntik mati karier guru. Kebijakan guru penggerak sangat diskriminatif, makin membuka disparitas antara guru biasa dengan guru penggerak. Kebijakan yang menghambat jenjang karier guru," ujar Fery.
Baca juga: Dipersiapkan Jadi Kepsek, Nadiem Targetkan 100 Ribu Guru Penggerak di 2024 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News