Ilustrasi uang. DOK Medcom
Ilustrasi uang. DOK Medcom

Apa Itu Insentif? Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Manfaatnya Buat Karyawan dan Perusahaan

Renatha Swasty • 10 Juni 2024 14:32
Jakarta: Banyak perusahaan tak cuma memberikan gaji kepada karyawannya. Mereka yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik juga diberikan insentif.
 
Tidak seperti bonus, insentif diberikan berdasarkan pada kontribusi karyawan tersebut dalam suatu tugas, baik berdasarkan profit maupun nonprofit. Uang insentif memiliki banyak manfaat, tak cuma bagi karyawan tapi juga perusahaan.
 
Yuk kita kenali lebih dalam apa itu insentif, manfaat, jenis, dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan berikut ini dikutip dari laman ocbc.id:

Pengertian insentif

Menurut KBBI, pengertian insentif adalah tambahan pemasukan di luar gaji yang didapatkan pekerja atas tindakan suatu tugas. Insentif merupakan bentuk kompensasi dari perusahaan kepada tenaga kerja sebagai tambahan penghasilan di luar gaji atau upah bulanan sebagai penghargaan atas kerja kerasnya dalam bekerja.

Perbedaan insentif dan bonus

Sekilas, insentif mirip seperti bonus karena sama-sama sebagai uang kompensasi. Namun, terdapat beberapa perbedaan insentif dan bonus yang signifikan.

Tujuan insentif adalah meningkatkan moral karyawan agar mencapai target sesuai keinginan perusahaan. Sementara itu, bonus adalah bagi hasil dari keuntungan yang sudah dicapai.
 
Selain itu, meskipun insentif dan bonus sama-sama diberikan atas suatu capaian, tetapi tujuan penyediaan tunjangan atau uang insenti berbeda.

Tujuan pemberian insentif

Setiap perusahaan mempunyai alasan masing-masing saat mencairkan uang insentif bagi karyawan mereka. Berikut ini tujuan pemberian insentif:

1. Karyawan telah melakukan sesuatu di luar tugasnya

Biasanya, karyawan dengan capaian prestasi dan kinerja melebihi target perusahaan akan menerima uang insentif. Hal ini dilakukan perusahaan sebagai bentuk apresiasi atas hasil usahanya dalam memberikan capaian terbaik dan menguntungkan bagi perusahaan.

2. Karyawan mengikuti kegiatan pelatihan

Dalam rangka meningkatkan kapasitas pegawainya, biasanya perusahaan mengirimkan beberapa delegasi karyawannya untuk mengikuti pelatihan. Agar pekerja semangat dan bersungguh-sungguh mengikuti pelatihan, perusahaan memberikan uang insentif sebagai dorongan atau motivasi untuk karyawannya.

3. Karyawan menjadi perwakilan bisnis

Tujuan lain perusahaan menyediakan uang insentif adalah balas jasa karena karyawan menjadi perwakilan bisnis di suatu acara. Agar pegawai semakin bersemangat menjalankan tugasnya sebagai wakil perusahaan dan menjaga citra perusahaan dalam suatu acara, karyawan akan diberikan tunjangan insentif.

4. Karyawan telah melakukan hal penting bagi keselamatan bisnis

Insentif juga diberikan kepada karyawan yang telah melakukan hal penting bagi keselamatan bisnis perusahaan. Hal ini sebagai bentuk terima kasih dari perusahaan atas hasil usahanya membawa bisnis perusahaan dalam posisi stabil.

Manfaat insentif

Pemberian tunjangan atau insentif tidak hanya menguntungkan bagi karyawan saja, tetapi perusahaan juga merasa diuntungkan. Berikut manfaat insentif yang dirasakan pegawai dan perusahaan:

Manfaat insentif bagi karyawan

1. Motivasi kerja meningkat

Insentif berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Ini sangat signifikan dengan motivasi dan semangatnya dalam bekerja.
 
Pegawai yang menerima uang insentif akan mendapatkan dorongan etos kerja lebih tinggi dan berusaha semaksimal mungkin memberikan usaha terbaiknya untuk perusahaan.

2. Menerima pendapatan selain gaji

Manfaat lain insentif adalah karyawan menerima pendapatan tambahan selain gaji. Hal ini bisa menambah pemasukan dan dapat digunakan oleh karyawan untuk memenuhi keperluan lainnya.

3. Menumbuhkan rasa dihargai

Pencapaian karyawan atas hasil usaha dan kerja kerasnya untuk memajukan perusahaan akan dirasa lebih dihargai melalui tunjangan insentif. Insentif adalah tanda terima kasih perusahaan kepada kinerja pegawainya. Karena usaha karyawan diukur secara kualitatif dan kuantitatif dengan adanya fasilitas insentif.

Manfaat insentif bagi perusahaan

1. Kinerja karyawan makin baik

Insentif adalah suntikan motivasi dari perusahaan kepada karyawan. Harapannya, pemberian uang insentif mampu mendorong kinerja karyawan semakin baik. Sehingga berdampak pada kemajuan perusahaan.

2. Karyawan makin menghormati pimpinan

Manfaat lain bagi perusahaan dalam menyediakan insentif adalah karyawan semakin menghormati pimpinan. Dengan adanya uang insentif, karyawan akan merasa lebih dihargai sehingga respeknya pada pimpinan meningkat.

3. Rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan makin besar

Ketika perusahaan menghargai kinerja dan kerja keras pegawainya melalui dukungan insentif, artinya perusahaan mempunyai rasa kepemilikan karyawan sangat besar. Perusahaan tidak serta menuntut pekerjanya untuk bekerja, tetapi terdapat hubungan kerja sama dan saling menghargai antara karyawan dan perusahaan.

4. Turnover karyawan rendah

Adanya uang insentif membuat karyawan merasa nyaman dengan perusahaan. Akhirnya, turnover karyawan akan turun seiring dengan makin banyaknya karyawan bertahan di perusahaan.

5. Karyawan rela melakukan sesuatu di luar tugasnya

Terakhir, bagi perusahaan manfaat insentif adalah karyawan rela melakukan sesuatu di luar tugasnya. Ketika pekerja menerima insentif, akan muncul rasa balas jasa dan dorongan meningkatkan kerja kerasnya untuk perusahaan.
 
Sehingga, saat perusahaan mempercayakannya pada suatu pekerjaan di luar tugasnya, maka karyawan tersebut akan melaksanakannya dengan senang hati.

Risiko pemberian insentif

Di samping segudang manfaat pemberian insentif, terdapat beberapa risiko pemberian insentif yang patut dipertimbangkan. Berikut penjelasannya:

1. Karyawan punya kebutuhan berbeda-beda

Harapan perusahaan tidak tercapai karena setiap karyawan mempunyai kebutuhan berbeda-beda. Terdapat karyawan dengan karakter pemimpi besar sehingga ia berusaha semaksimal mungkin memperoleh jenjang karier terbaik.
 
Di sisi lain, ada pula pegawai yang merasa cukup dengan kondisinya saat ini sehingga pemberian insentif tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerjanya.

2. Insentif tidak memiliki standar hukum

Karena pemberian insentif bersifat fleksibel dan besarannya bebas ditentukan oleh perusahaan, sehingga muncul penolakan dari karyawan atas sistem insentif. Selain itu, tidak ada ketentuan dan standar hukum yang mengatur insentif.

3. Membentuk mental karyawan materialistis

Risiko yang patut diwaspadai dalam pemberian insentif adalah perusahaan membentuk mental karyawan materialistis. Pegawai akan semangat bekerja bila menerima uang insentif, dan berpotensi kendur apabila uang insentif tidak dicairkan.

Jenis-jenis insentif

Setiap perusahaan mempunyai cara masing-masing dalam memberikan insentif. Terdapat jenis-jenis insentif, yakni:

1. Insentif Finansial

Insentif finansial yaitu jenis insentif yang diserahkan oleh perusahaan dalam bentuk uang baik digital maupun tunai. Uang insentif tersebut diberikan di luar gaji. Biasanya diterima karyawan bersamaan dengan penerimaan upah.

2. Insentif Non-Finansial

Insentif non-finansial adalah jenis insentif dari perusahaan berupa hal lain selain uang. Biasanya bentuknya seperti fasilitas rumah, mobil, pelatihan, jaminan kesehatan, dana pensiun, dan sejenisnya.

3. Insentif Sosial

Insentif sosial adalah bentuk insentif yang jarang disadari oleh karyawan. Contoh jenis insentif satu ini misalnya terjalinnya hubungan lebih baik dengan rekan kerja, pimpinan, hingga klien perusahaan.

Tips memberikan insentif bagi karyawan

Perusahaan dapat mengikuti sejumlah tips memberikan insentif bagi karyawan di bawah ini agar terhindar dari potensi risiko:

1. Sesuaikan jenis insentif dengan karakter karyawan

Kenali kondisi, latar belakang, dan karakter masing-masing karyawan. Hal tersebut dikarenakan setiap karyawan punya kecenderungan jenis insentif yang berbeda.

2. Sisihkan anggaran khusus insentif tiap bulan

Di samping sejumlah risiko insentif, sebenarnya pemberian insentif juga penting bagi perusahaan dan karyawan. Oleh karena itu, perusahaan tetap berusaha menyisihkan anggaran khusus insentif setiap bulan. Sehingga perusahaan memiliki cadangan dana dalam menerapkan kebijakan ini sewaktu-waktu.

3. Tetapkan SOP pemberian insentif

Hal ini perlu dilakukan agar uang insentif bisa terdistribusikan dengan adil dan seimbang.

4. Beri insentif dengan adil dan sesuai kontribusi karyawan

Parameter penting dalam memberikan insentif adalah menyerahkan insentif berdasarkan kontribusi dan pencapain karyawan. Sehingga Anda sebagai pihak perusahaan bersikap adil dalam membagikan insentif.

Contoh perhitungan insentif

Agar semakin memahami penerapan pemberian insentif, berikut contoh perhitungan insentif:
 
Perusahaan X rata-rata menghasilkan produk sebesar 1.000 unit. Suatu ketika produk yang dihasilkan perusahaan mencapai 1.200 unit dalam satu bulan.
Ternyata, Adi mampu memproduksi melebih target. Sehingga perusahaan memberikan insentif berdasarkan proporsionalnya yaitu:
 
Produksi standar per bulan = 150 unit/karyawan
Jumlah diproduksi bulan ini = 300 unit
Tarif insentif per unit = Rp7.000
 
Besaran insentif atas pencapaian 300 unit:
Tarif upah per unit X kelebihan produktivitas telah dihasilkan karyawan di atas standar rata-rata
 
Rp7.000 x 300 unit = Rp2.100.000
 
Jadi, besaran uang diterima Adi di akhir bulan dari perhitungan insentif adalah Rp2.100.000.
 
Itulah bahasan tentang apa itu insentif, tujuan, manfaat, dan jenis-jenisnya. Semoga informasi ini bermanfaat yaa.
 
Baca juga: Mengenal Aneka Jenis Remunerasi bagi Karyawan

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan