Narasumber workshop, Elvine Gunawan, mengungkapkan keunikan generasi Z mencakup berbagai aspek yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya. Mereka memperlihatkan ketidakpedulian terhadap proses, terutama dalam konteks kesejahteraan mental.
“Dampak media sosial pada generasi Z juga sangat signifikan, di mana mereka aktif mengakses informasi dan menangani berbagai masalah secara mandiri melalui platform online,” ujar psikiater sekaligus founder Mental Hub Indonesia ini dalam Workshop Tips dan Trik Guru Bimbingan Konseling (BK) Ramah untuk Generasi Z yang diadakan IPB Univeristy dikutip dari laman ipb.ac.id, Selasa, 9 Januari 2024.
Elvine menyebut guru BK pada masa kini menghadapi tingkat stres lebih tinggi. Hal itu seiring dengan tuntutan untuk menyediakan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan generasi Z.
“Data menunjukkan 57 persen dari gen Z mengalami trauma terkait lingkungan dan isu sosial, dengan fokus utama pada dinamika keluarga sebagai karakter sulit yang seringkali menjadi permasalahan,” papar dia.
Dia menyebut pentingnya pengalaman masa kanak-kanak sebagai penentu regulasi pertumbuhan individu menjadi isu sentral. Hal itu dapat memengaruhi apakah generasi Z akan mencapai perkembangan yang sehat atau menghadapi hambatan tertentu.
“Oleh karena itu, pemahaman mendalam terhadap isu-isu ini menjadi kunci, termasuk pembelajaran nilai-nilai gentleman yang dapat membimbing perjalanan kehidupan mereka,” tutur dia.
Kegiatan ini telah menghasilkan 10 seri webinar untuk guru BK, orang tua, murid dan remaja siswa SMA/sederajat.
“Tantangan yang dihadapi oleh orang tua di perguruan tinggi mencakup perubahan definisi generasi internet, kecerdasan buatan, serta digital mapping untuk generasi Z yang sangat terampil dalam teknologi,” beber Sekretaris Institut IPB University, Agus Purwito.
Agus menyebut generasi Z yang hidup dalam era gadget, dihadapkan pada berbagai lika-liku. Mereka komunikatif secara digital.
Selain itu, aturan dari pemerintah terkait penjaminan mutu telah membuka pintu bagi pembelajaran online. Adapun ciri khas generasi Z mencakup kemandirian, toleransi dan individualisme, karena interaksi sosial mereka lebih sering terjadi online ketimbang di lingkungan keluarga.
"Mereka menunjukkan perhatian terhadap prestasi akademik, sehingga peran sekolah menjadi sangat penting dalam membentuk karakter mereka,” tutur dia.
Agus berharap pengetahuan yang diperoleh dari workshop ini dapat diimplementasikan efektif oleh guru BK di sekolah masing-masing. Hal ini untuk mendukung perkembangan lebih baik bagi anak didik.
| Baca juga: Gen Z Merupakan Pekerja 'Bermasalah', Benarkah? |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id