UGM melantik 569 insinyur baru. DOK UGM
UGM melantik 569 insinyur baru. DOK UGM

UGM Lantik 569 Insinyur Baru, Kontribusinya untuk Bangsa Ditunggu

Renatha Swasty • 10 Januari 2024 15:07
Jakarta: Universitas Gadjah Mada (UGM) melantik 569 insinyur baru dari Program Profesi Insinyur yang diselenggarakan Fakultas Teknik, Fakultas Peternakan, dan Fakultas Kehutanan pada pelantikan Insinyur Periode II Tahun 2023. Rinciannya, Fakultas Teknik melantik 442 insinyur baru, Fakultas Peternakan 59 insinyur baru, dan Fakultas Kehutanan 68 insinyur baru.
 
“Saya mengucapkan selamat atas dilantiknya insinyur baru hari ini. Semoga pelantikan dan sertifikat yang dibawa dapat digunakan sebagai bekal untuk terus mengabdi pada negeri, terus berbakti pada bangsa Indonesia," kata Dekan Fakultas Teknik UGM, Selo, dikutip dari laman ugm.ac.id, Rabu, 10 Januari 2023.
 
Selo mendorong semua lulusan terus maju. Sebab, pembangunan infrastruktur Indonesia salah satunya sangat tergantung peran lulusan baru ini.

Melalui pelantikan ini, jumlah alumni insinyur UGM mencapai 3.838 orang. Dari 442 lulusan profesi insinyur Fakultas Teknik UGM, sebanyak 60 lulusan mendapat predikat lulus dengan pujian atau cum laude, 210 sangat memuaskan, dan 172 dengan predikat memuaskan.
 
Pada periode ini, IPK tertinggi yakni 4.00 dari mekanisme reguler diraih Regina Fitri Rosallini, Muhammad Yusuf Al Ghifari, Seno Alfi Syahrin, dan Solikin. Sedangkan untuk mekanisme RPL diraih Digna Jatiningsih dengan IPK 4.00.
 
Fakultas Kehutanan dari 68 insinyur yang dilantik, 17 orang lulus dengan pujian atau cum laude, 34 sangat memuaskan, dan 17 lulusan dengan predikat memuaskan. IPK tertinggi mekanisme RPL pada kelulusan saat ini diraih Lucy Mardijana Soebijakso dengan IPK 3.94 dan melalui mekanisme regular diraih Sawitri dengan IPK 3.96.
 
Sementara itu, 59 insinyur baru yang dilantik dari Fakultas Peternakan UGM, 47 di antaranya merupakan peserta mekanisme regular dan 12 melalui mekanisme RPL. Sebanyak 23 orang lulus dengan predikat pujian atau cum laude, 13 sangat memuaskan, dan 23 lulus dengan predikat memuaskan.
 
IPK tertinggi moda RPL diraih Arnol Elyasar Manu dengan IPK 3.92. Sedangkan, mekanisme reguler diraih Hafiz Aghna Nugroho dan Shoniya Octarya dengan IPK 4.00.
 
I Ketut Rusnaya dari Fakultas Teknik UGM mewakili lulusan mengaku bersyukur atas pelantikan menjadi insinyur. Baginya, usia boleh senior, namun semangat mengikuti pendidikan profesi insinyur tetap harus terjaga.
 
Rusnaya mengatakan dengan pelantikan ini, insinyur baru telah memiliki legal standing dan sah menyandang gelar insinyur profesi di bidang masing-masing. Dia menyebut pelantikan ini bukan sekadar menambah gelar tetapi makna lebih dalam adalah meneguhkan dan mendeklarasikan profesi-profesi insinyur di bidang masing-masing.
 
“Ke depan saya kira kita lebih bisa mengoptimalkan peran dan kontribusi dengan penuh tanggung jawab demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara,” kata dia.
 
Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, menyampaikan insinyur alumni UGM yang dihasilkan saat ini belum mencapai jumlah ideal. Sebab, persentase insinyur profesional di Indonesia masih sangat kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia.
 
Meski begitu, lulusan kali ini tetap patut disyukuri. Sebab, dengan tambahan insinyur profesional akan banyak membantu pemerintah melaksanakan pembangunan bangsa dan mensejahterakan masyarakat.
 
“Kami mengucapkan selamat kepada para insinyur baru atas pelantikan hari ini semoga dapat segera memberi kontribusi nyata dalam pembangunan negara ini dengan selalu menjunjung keluhuran budi, integritas, tanggung jawab profesionalisme dengan berlandas kode etik insinyur,” ucap dia.
 
Sigit mengungkapkan saat ini UGM menjalankan beban studi bagi program profesi insinyur sebanyak 24 sks. Ke depan, tentu perlu penyesuaian dengan Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 yang mengatur beban studi bagi program profesi sebanyak 36 sks.
 
Dia mengatakan perlu dipersiapkan kurikulum baru program profesi insinyur yang menyesuaikan peraturan menteri tersebut. Hal ini menjadi tantangan bersama sekaligus berharap masukan berbagai pihak dari organisasi PII maupun praktisi.
 
“Semua masukan sangat diperlukan untuk menjamin krikulum program profesi yang lebih baik dan menghasilkan lulusan-lulusan yang semakin berkualitas,” tutur dia.
 
Sekretaris Jenderal PII Pusat, Bambang Goeritno, menyebut pelantikan insinyur baru ini menjadi hari yang membahagiakan dan cukup bersejarah. Ini juga menandai komitmen untuk memilih profesi insinyur sebagai pilihan profesional.
 
Profesional dimaknai sebagai komitmen seseorang untuk selalu memberikan layanan atau karya terbaik, baik berupa produk ataupun jasa yang sesuai dengan keahlian maupun kompetensinya.
 
“Saya kira masyarakat akan memanfaatkan keinsinyuran yang selalu melakukan kerja keras dan kerja cerdas yang berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan teknologi,” ungkap dia.
 
Bambang berpesan kepada insinyur baru untuk tidak asal-asalan, senantiasa berintegritas, dan selalu memperhatikan lingkungan dan kepentingan publik. Sebab, profesionalisme adalah sebuah tingkah laku, kepakaran yang memperlihatkan kualitas seseorang, dan karenanya semua tindakan profesional harus dipagari oleh etika profesi yang tentunya telah diajarkan selama mengikuti program profesi ini.
 
“Selamat sekali lagi dan mendoakan untuk keberhasilan lulusan agar selalu konsisten dalam menjalan tugas, patuh pada sumpah profesi yang telah diucapkan, dan yang perlu diingat keberhasilan mengikuti kuliah program profesi insinyur ini bukanlah hanya untuk saat ini ketika dilantik tetapi lebih pada kiprah berikutnya yang menyangkut kredibilitas dan profesionalitas,” ujar dia.
 
Baca juga: Jawab Minimnya Insinyur di Indonesia, Sampoerna University Hadirkan Studi Teknik Kelas Dunia

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan