"Prediksi Indonesia negara paling besar ekonominya bisa tercapai sebelum 2045. Itu tidak bisa tercapai kalau tidak disiapkan sejak dini," kata Ghufron dalam sidang Dies Natalis ke-66 Universitas Airlangga (Unair) di Kampus C Unair, Senin, 9 November 2020.
Salah satu caranya ialah transformasi digital. Tak cuma sekadar transformasi infrastruktur, namun juga perlu disiapkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang masif.
"Apa lagi kita berkeinginan Indonesia ini menjadi salah satu pusat ekonomi digital dan kreatif kelas dunia," tambahnya.
Peran perguruan tinggi menyiapkan dosen dan mahasiswa menjadi penting. Paling tidak, pada 2025 sudah ada satu sumber pertumbuhan ekonomi digital yang kreatif.
"Nanti 2035 itu ekonomi yang didorong oleh inovasi sudah ada yang berbasis digital dan kreativitas, kemudian 2045 bagaimana pusat-pusat ekonomi digital dan kreativitas kelas dunia itu terbentuk," terangnya.
Baca: Nilai Toefl Indonesia Peringkat Enam Dunia, Ungguli Jepang
Persiapan industri juga tak boleh luput dari perhatian. Transformasi digital oleh perusahaan juga harus digalakkan. Ghufron memaparkan saat ini memang sudah ada 80 persen perusahaan yang melakukan perencanaan digitalisasi. Tapi yang mengerti pemanfaatannya baru 27 persen.
"Jadi masih harus bekerja keras. Sedangkan implementasinya (untuk transformasi digital) 37 persen. Kemudian perusahaan yang mengelola Research and Development (RnD) budget yang baru mengimplementasikan satu sampai lima persen," jelasnya.
Kemenristek pun saat ini sedang menyusun regulasi untuk mendorong perusahaan agar bisa mengalokasikan RnD kerjasama dengan perguruan tinggi. Termasuk juga adanya bantuan Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang memiliki program matching fund.
"Dikti mengalokasikan Rp250 miliar yang kerja sama itu (kerja sama perguruan tinggi dan industri) bisa memanfaakan dana ini. Dan kita memberikan apa yang disebut dengan tax deduction. Ini lebih canggih lagi (bantuanya) bisa sampai 300 persen," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News