Ilustrasi Pesantren. Foto: MI/Arya Manggala
Ilustrasi Pesantren. Foto: MI/Arya Manggala

Pandemi, Efek 'Learning Loss' Baru Terlihat dalam Jangka Panjang

Ilham Pratama Putra • 10 Desember 2020 14:23
Jakarta: Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) telah berjalan selama sembilan bulan akibat pandemi covid-19. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyebut jika selama ini PJJ kurang efektif dan membawa potensi terjadinya learning loss atau kehilangan pembelajaran.
 
Sayangnya lagi, kata Nadiem, tingkatan learning loss akibat pandemi tidak bisa diukur. Efek dari learning loss baru akan bisa dilihat pada masa yang akan datang.
 
"Ini memang harus dipantau dengan jangka waktu yang cukup lama, apa sebenarnya dampaknya," ungkap Nadiem dalam webinar di siaran langsung YouTube Tempodotco, Kamis, 10 Desember 2020.

Pembelajaran Jarak Jauh yang sangat mengandalkan teknologi dan internet semakin memperburuk potensi learning loss. Tingkat learning loss terbesar akan terjadi di daerah yang mengalami kesulitan akses internet.
 
"Tergantung mana daerah yang punya internet dan infrastruktur. Tapi masalah ini yang kita ingin tutup," jelasnya.
 
Baca juga:  Nadiem: 'Privilege' Bukan Jaminan Kesuksesan
 
Namun dia menegaskan, learning loss tidak hanya terjadi di Indonesia. Pandemi yang membawa efek learning loss bagi pelajar ini juga dirasakan oleh negara-negara di seluruh dunia.
 
Selain itu, kata Nadiem, pandemi telah membawa penurunan kualitas pendidikan. Dan penurunan itu tak juga dapat diukur dampaknya.
 
"Secara saintifik kita tidak bisa mengukur ini sampai kapan dan akan kapan kita bisa melihatnya di tahun-tahun ke depan. Jelas pasti ada penurunan kualitas pendidikan, bukan hanya di Indonesia tapi di dunia," pungkas Nadiem.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan