Kurikulum ini mengajak pelajar untuk mempelajari beragam topik dan isu-isu kekinian di seluruh dunia. Para pelajar pun mendapatkan keterampilan kritis dan kolaboratif yang fungsinya untuk mengerti dan menemukan cara menghadapi isu-isu besar.
“Mendalami isu-isu ini sangatlah penting. Global Perspectives mampu memberikan kepada murid-murid Indonesia keterampilan kritis dan kolaboratif untuk mengerti dan menemukan cara menghadapi isu-isu besar di dunia saat ini,” kata Senior Country Manager, Indonesia, Cambridge International, Dianindah Apriyani, dalam siaran pers yang diterima Medcom.id, Jumat, 13 Maret 2020.
Bekal kemampuan tersebut, kata guru mata pelajaran Global Perspectives di Sekolah Lentera Indonesia, Jakarta, Deo M Talao sangat penting di era banjir informasi. Terutama saat menggunakan media sosial.
Tercatat berdasarkan survei yang dilakukan oleh Cambridge International yang dirilis tahun ini, 22 persen dari pelajar Indonesia menggunakan media sosial sebagai sumber informasi yang mereka anggap paling terpercaya. Namun demikian, arus informasi yang cepat turut mempengaruhi penyebaran misinformasi dan disinformasi.
“Banyak sekali korban dari misinformasi, berita palsu atau hoaks. Namun, melalui Global Perspectives, para murid sudah diajarkan untuk memandang suatu hal dari berbagai perspektif, tidak hanya dari perspektif dirinya sendiri. Mereka juga diajarkan cara yang lebih terstruktur untuk mengutarakan opini, serta memperoleh kemampuan untuk memilah beragam perspektif," jelasnya.
Selain kemampuan berpikir kritis dan memahami isu-isu global. Kurikulum ini juga bertujuan untuk membentuk karakter generasi muda yang peduli terhadap isu di sekelilingnya dan termotivasi untuk mengatasi isu tersebut.
Hal itu dirasakan oleh salah satu murid SMAK 8 Penabur International Tanjung Duren, Jakarta, Peter Gospel Ho. Ia pun menilai, anak-anak muda memiliki kekuatan besar untuk berkontribusi dalam memecahkan tantangan global.
"Karena kita adalah pemimpin masa depan dunia, pada akhirnya kita yang akan menanggung konsekuensi dan keputusan yang dibuat hari ini. Jadi, sebagai generasi muda kita harus berani menyuarakan opini kita dan memberikan kontribusi nyata untuk mengatasi tantangan-tantangan global," jelasnya.
Peter pun menyebut salah satu sosok yang sangat menginspirasi, yakni Greta Thunberg. Menurutnya kepedulian gadis asal Swedia ini terhadap perubahan iklim sangat membantu. "Ia bahkan berpidato di podium Perserikatan Bangsa-Bangsa dan di Amerika Serikat juga," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News