Ilustrasi. Media Indonesia
Ilustrasi. Media Indonesia

2022, Kemendikbudristek Diharapkan Beri Perhatian Khusus Pada Daerah 3T

Ilham Pratama Putra • 31 Desember 2021 19:17
Jakarta: Pengamat Pendidikan Universitas Paramadina Totok Amin Soefijanto berharap Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) lebih fokus pada penanganan peningkatan pembelajaran di kawasan yang termarjinalkan pada 2022. Misalnya, wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), yang merasakan dampak cukup besar akibat pandemi covid-19.
 
"Jadi goal-nya itu harus dibentuk, tujuan kita melaksanakan pembelajaran itu apa, kan tujuannya untuk meningkatkan kompetensi anak didik agar sesuai tantangan zaman, menyiapkan generasi penerus, utamanya sekarang ini yang di 3T sebagai yang termarjinalkan," ungkap Totok kepada Medcom.id, Jumat, 31 Desember 2021.
 
Menurutnya, semua pihak setuju bahwa pandemi ini menghadirkan learning loss bagi dunia pendidikan. Apalagi hal tersebut juga dipengaruhi dengan status ekonomi sosial masyarakat.

"Kalau dari keluarga kaya tidak terlalu besar, ke menengah bawah itu sangat besar," terangnya.
 
Baca: Pengamat: Pendidikan Indonesia Selama 2021 Dapat Nilai B
 
Jika itu diteruskan, kata dia, kemungkinan akan terjadi siklus kemiskinan di kalangan keluarga menengah ke bawah. Dengan adanya learning loss, setelah selesai sekolah, mereka akan menghadapi kendala dalam memasuki dunia kerja yang memerlukan kompetensi tinggi akibat hal tersebut.
 
"Tidak ada eskalator dia naik ke jenjang lebih tinggi, pemerintah harus menciptakan, dalam arti memberikan perhatian, karena mereka akan tertinggal dibanding keluarga menengah atas," tutup Totok.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan