Untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM), siswa-siswi di sekolah tersebut terpaksa harus bergantian memakai ruang kelas yang tersisa. “Ada tiga ruang kelas yang ambruk, sementara belajarnya digabung,” kata Nur Fadli, salah satu guru SDN 5 Bintoro kepada Medcom.id di Jember, Senin, 30 Juli 2018.
Menurut Fadli, ruangan yang ambruk tersebut berada di kelas 2, 3, dan 4. Siswa-siswi yang berada di tiga kelas tersebut terpaksa harus digabung dengan kelas lainnya.
“Tiga ruang kelas yang tersisa digunakan bersama-sama dengan dipasangi sekat. Kelas 1 bersama kelas 2 satu ruangan, kelas 3 dan 4 digabung satu ruangan, sedangkan kelas 5 digabung dengan 6,” ungkapnya.
Lebih lanjut Fadli mengatakan, dua tahun lalu tim survei dari Pemerintah Kabupaten Jember memang telah mendatangi sekolahnya, untuk memastikan kondisi ruang kelas yang ambruk tersebut. Namun hingga sekarang belum ada tindak lanjutnya.
“Kami berharap kepada Dinas Pendidikan Jember untuk segera memperbaiki ruang kelas yang ambruk itu,” ujarnya.
Baca: Disdik Jakarta Rehabiltasi Total 100 Bangunan Sekolah Rusak
Sementara itu Anggota Komisi D DPRD Jember, Alfian Andri Wijaya mengaku kaget, menerima informasi adanya gedung SD Negeri yang ambruk tersebut. “APBD untuk belanja modal sangat kecil porsinya. Apalagi sekarang diketahui ternyata ada ruang kelas yang ambruk di SD yang masih berada di wilayah kota ini,” kata Alfian
Lebih lanjut Alifian mengatakan, pihaknya akan segera melakukan klarifikasi kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, untuk menanyakan kondisi terbaru gedung sekolah yang ambruk itu
“Kita akan undang kepala dinas pendidikan, akan kami tanyakan soal kelas yang ambruk. Ini masih di lingkungan kota, belum lagi yang ada di pelosok," pungkas Alifian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
