"Hari ini Saya mengajak masyarakat terus bergotong royong menghadirkan pendidikan yang inklusif. Karena kondisi fisik bukanlah penghalang untuk meraih prestasi," ujar Nadiem dalam 'Peluncuran Konten Audio Digital yang Ramah Penyandang Disabilitas Tunanetra' secara virtual, Kamis, 3 November 2020.
Bagi Nadiem, tidak ada pengecualian hak dalam dunia pendidikan. Siswa inklusi pun berhak mendapatkan kemerdekaan belajar.
"Siapapun di negara ini berhak atas pendidikan yang memerdekakan. Berhak untuk Merdeka belajar," tegasnya.
Untuk itu pihaknya mengembangkan Radio Edukasi. Tujuannya untuk membantu warga pendidikan yang memiliki kebutuhan khusus.
Baca juga: Daftar 10 SMA Terbaik di Indonesia Versi LTMPT
"Oleh karena, itu Radio Edukasi dikembangkan Kemendikbud agar dapat membantu siswa tunanetra, para guru dan orang tua di seluruh penjuru negeri," sambung Nadiem.
Dia berharap Radio Edukasi dapat digunakan secara masif. Sehingga pendidikan inklusi dapat menunjukkan taringnya sendiri.
"Semoga audio pembelajaran digital yang kami hadirkan melalui Radio Edukasi dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya dan memberikan semangat bagi anak-anak kita dalam belajar dan meraih prestasi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News