Kepala Subdirektorat Pendidikan Pesantren Basnang Said mengatakan pembinaan sebagai upaya memperkokoh kesadaran berbangsa dan bernegara bagi mahasantri. Mahasantri PBSB yang otomatis tergabung dalam organisasi CssMora ini diharapkan menjadi aktor-aktor yang membawa semangat moderasi dan nilai-nilai kebangsaan yang diwariskan pendahulu kepada rekan-rekannya di kampus masing-masing.
"Kami mengajak kepada peserta giat pembinaan untuk tidak melupakan jasa pahlawan yang telah gugur di medan perjuangan untuk mencapai kemerdekaan Republik Indonesia tercinta. Semangat persatuan dan saling menguatkan yang telah dibangun oleh pendahulu harus terus dipupuk dan dipelihara dari generasi ke generasi," ujar Basnang Said dikutip dari laman kemenag.go.id, Kamis, 8 Desember 2022.
Basnang menyebut tantangan saat ini adalah dunia sangat terbuka dan derasnya arus informasi. Dia mengatakan perlu membangun kecerdasan mahasantri dalam menerima setiap informasi yang datang.
"Akan sangat riskan bila generasi kita tidak dibekali pemahaman inklusif. Oleh karena itu menjadi kewajiban kita untuk membimbing mereka demi memperkuat semangat persatuan dan kebersamaan yang telah menjadi salah satu pondasi kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tutur dia.
Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Nor Abadi, menilai mahasantri sebagai individu yang dilahirkan dari pesantren memiliki nilai lebih. Sebab, pernah dididik dengan karakter kedisiplinan, kemampuan untuk survive, dan lebih penting terlatih mengenal perbedaan.
"Santri sudah terbiasa melatih kebersamaan dalam kehidupan sehari-harinya di pondok pesantren. Begitu pun dalam hal perbedaan pemikiran, santri sudah belajar banyak tentang adanya perbedaan pemikiran dan mazab dalam agama, dan tahu bagaimana menyikapinya," ujar dia.
Nor Abadi berharap santri yang sedang menempuh studi di perguruan tinggi tetap membawa karakter kesantrian yang telah dipelajari di pesantren dan menularkannya kepada yang lain. "Sampai kapan pun, di mana pun, jiwa dan karakter kesantrian harus tetap dibawa. Apa indikator dari karakter kesantrian itu? Yakni komitmen kebangsaan dan toleransi," tegas Nor Abadi.
Subkoordinator Sarpras dan Kelembagaan Subdit PdPontren Nanang Yunus Kaharuddin menyebut Pembinaan Moderasi Beragama dan Wawasan Keagamaan merupakan program rutin Direktorat PD Pontren. "Kali ini giat Moderasi Beragama diikuti sekitar 70 mahasiswa dari 25 Perguruan Tinggi," ujar Nanang Yunus.
Kemenag mendorong program Moderasi Beragama tidak lain untuk membangun kesadaran akan keragaman yang dimiliki bangsa. "Negara Indonesia memiliki tingkat keragaman luar biasa, ada 1.340 suku, 715 bahasa, multi agama, dan kepercayaan. Keragaman bangsa ini akan menjadi kelebihan tersendiri jika dibalut dalam bingkai semangat persatuan yang saling melengkapi dan menguatkan," ujar Nanang.
| Baca juga: Perbaiki Tata Kelola Madrasah dan Transparansi BOS, Kemenag Luncurkan E-RKAM |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id