Tim Indonesia U17. DOK PSSI
Tim Indonesia U17. DOK PSSI

Sejarah Sepak Bola Indonesia: Dimulai Sejak 1914

Renatha Swasty • 04 Oktober 2022 16:30
Jakarta: Indonesia tengah berduka. Ratusan suporter Arema FC meninggal dunia usai laga sepak bola Arema FC vs Persebaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
 
Sepak bola mempunyai sejarah panjang dalam peradaban hidup manusia. Termasuk, dalam hal budaya dan gaya hidup masyarakat dunia, tak terkecuali Indonesia.
 
Indonesia merupakan salah satu negara yang masyarakatnya sangat menggemari olahraga sepak bola. Apalagi, kalau lagi ada perhelatan internasional yang melibatkan Timnas Indonesia, pasti suporter Timnas, enggak segan-segan untuk mendukung sepenuh jiwa raga.

Sebelum masuk ke sejarah sepak bola di Indonesia, buat Sobat Medcom yang masih asing dengan olahraga si kulit bundar, berikut gambaran sepak bola secara umum dikutip dari laman Quipper:

Posisi dan jumlah pemain dalam sepak bola

Pemain sepak bola terdiri dari 11 orang dan bentuk formasinya ditentukan tim masing-masing. Namun, biasanya formasi sebuah tim sepak bola terdiri dari seorang penjaga gawang, 2-4 orang pemain bertahan, 2-4 orang pemain tengah, dan 1-3 orang pemain penyerang.
 
Penjaga gawang adalah satu-satunya pemain yang boleh memegang bola untuk melindungi gawang dari serangan tim lawannya. Biasanya penjaga gawang memakai seragam yang berbeda dari pemain lainnya.
 
Pemain bertahan bertugas menjaga pertahanan dari tim lawan. Pemain tengah dibagi lagi dengan yang bermain dekat dengan penyerang dan pemain tengah bertahan yang dekat dengan pemain bertahan, sedangkan sesuai dengan namanya penyerang memiliki tugas untuk mencetak gol ke gawang tim lawan.

Sejarah sepak bola di Indonesia

Sepak bola Indonesia dimulai sejak 1914. Kala itu, Indonesia masih dijajah pemerintah Hindia Belanda. Kompetisi antar kota di Jawa tersebut hanya dijuarai dua tim atau didominasi dua tim saja, yaitu Batavia City, Soerabaja City.
 
Sejarah sepak bola modern Indonesia sendiri dimulai pada 19 April 1930, yakni ketika PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) terbentuk. Persatuan ini terbentuk di Yogyakarta dan diketuai oleh Soeratin Sosrosoegondo.
 
Bisa dibilang, PSSI lahir karena ada kepentingan politisi bangsa yang baik secara langsung maupun tidak, menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih–benih nasionalisme di hati pemuda Indonesia melalui olahraga sepak bola.
 
Singkat cerita, pasca Soeratin Sosrosoegondo wafat, tim nasional sepak bola Indonesia tidak banyak mencetak prestasi. Sebab, pembinaannya tidak dibarengi dengan pengembangan organisasi dan kompetisi.
 
Di era sebelum 1970-an, pemain-pemain sepak bola Indonesia bahkan sempat bersaing dalam kompetisi internasional. Sebut saja Ronny Pattinasarani, Tan Liong Houw, Ramang, dan Sucipto Suntoro.
 
Lalu, seiring berjalannya waktu, PSSI memperluas kompetisi dalam negeri, misalnya dengan menyelenggarakan Liga Super Indonesia, aktif mengadakan kompetisi sepak bola wanita, dan kompetisi dalam kelompok usia tertentu (U-15, U-17, U-19, dan seterusnya).
 
Sayangnya, sejarah panjang sepak bola Indonesia belum mampu mengubah prestasi sepak bola Indonesia di kancah internasional. Butuh manajemen bola yang bertekad mengubah institusi sepak bola Indonesia menjadi lebih baik lagi.
 
Namun, tidak ada kata terlambat bagi kita sebagai generasi penerus untuk menyelamatkan dan meraih tempat di kancah internasional. Sebagai penerus bangsa, kita harus melanjutkan perjuangan pendahulu untuk menempatkan sepak bola Indonesia di persaingan liga sepak bola dunia.
 
Baca juga: Kerusuhan di Kanjuruhan, Pengamat UGM Kritisi Panitia, PSSI hingga Perlunya Edukasi Suporter 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan