Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Johan Muhamad, menjelaskan soal Gerhana Matahari Total. DOK BRIN
Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Johan Muhamad, menjelaskan soal Gerhana Matahari Total. DOK BRIN

Peneliti BRIN Ungkap Terjadinya Gerhana Matahari Total

Renatha Swasty • 30 Januari 2023 19:12
Jakarta: Indonesia akan mengalami beberapa kali gerhana matahari pada 2023. Gerhana Matahari terjadi saat sinar Matahari terhalang oleh Bulan, bayangan Bulan akan jatuh di Bumi.
 
"Daerah di Bumi yang berada di bawah bayangan inti (umbra) Bulan akan mengalami Gerhana Matahari Total, sementara itu, daerah di Bumi yang berada di bawah penumbra akan mengalami gerhana Matahari sebagian,” jelas peneliti Pusat Riset Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Johan Muhamad, dikutip dari laman brin.go.id, Senin, 30 Januari 2023.  
 
Indonesia sudah mengalami gerhana matahari beberapa kali, yaitu pada 1983 terjadi Gerhana Matahari Total, Gerhana Matahari Cincin pada 2019, dan Gerhana Matahari Total pada 2016.

Gerhana Matahari Hybrid diperkirakan terjadi 20 April 2023. Gerhana Matahari Hybrid merupakan gerhana Matahari yang tampak dari sebagian wilayah Bumi sebagai gerhana Matahari total, tetapi di sebagian wilayah lain tampak sebagai gerhana Matahari cincin.
 
Johan menjelaskan Gerhana Matahari yang akan terjadi pada 20 April 2023 di wilayah Indonesia merupakan gerhana sangat spesial karena berupa Gerhana Matahari Hybrid yang jarang terjadi. Di wilayah Indonesia, Gerhana Matahari ini akan teramati sebagai gerhana Matahari total (GMT).
 
GMT akan teramati khususnya di wilayah Indonesia bagian timur, sementara di daerah Indonesia lainnya akan teramati sebagai gerhana Matahari parsial. Gerhana Matahari ini akan teramati sebagai gerhana matahari cincin di wilayah selatan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
 
Pada GMT 2023, lintasan bayangan inti (umbra) Bulan di permukaan Bumi akan melewati sebagian wilayah Indonesia bagian timur. Johan menjelaskan durasi GMT di titik ini berlangsung selama 1 menit 16 detik.
 
Sebagian besar lintasan jalur GMT 2023 melewati wilayah lautan seperti Laut Timor dan Laut Banda. Daratan yang dilalui jalur GMT ini yaitu sebagian Timor Leste dan beberapa daerah di Papua Barat.
 
Beberapa wilayah yang akan dilalui GMT 2023, yaitu Kabupaten Fak-fak, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Kepulauan Yapen, dan lainnya. Prakiraan penampakan GMT 2023 di Biak dimulai pada 12.20 WIT, puncak GMT terjadi pada 13.57 WIT, sedangkan di Jakarta Gerhana Matahari Sebagian dimulai pada 09.29 WIB dan puncaknya pada 10.45 WIB.
 
Kalian bisa mengamati gerhana matahari dengan aman yaitu menggunakan teleskop yang dilengkapi filter Matahari, kacamata khusus gerhana Matahari, kamera DSLR lensa telephoto yang dilengkapi filter Matahari, dan melalui kamera pinhole (lubang jarum).
 
“Ingat kita tidak boleh melihat Matahari secara langsung tanpa menggunakan filter khusus Matahari,” tegas dia.
 
Johan menuturkan Gerhana Matahari dapat menjadi fenomena menarik bagi peneliti-peneliti di Indonesia untuk riset-riset terkait gerhana. Seperti pengamatan korona Matahari, pengukuran efek lensa gravitasi, pengaruh gerhana Matahari terhadap kondisi ionosfer dan atmosfer, serta pengaruh gerhana Matahari terhadap perilaku mahluk hidup.
 
“GMT 2023 juga dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat Indonesia khususnya anak-anak untuk mempelajari sains. Selain itu, gerhana Matahari dapat menarik banyak wisatawan domestik dan mancanegara untuk mengunjungi spot-spot wisata yang menawarkan prospek pengamatan gerhana,” ujar Johan.
 
Baca juga: 3 Jenis Gerhana Bulan dan Matahari yang Bisa Dilihat dari Indonesia pada 2023

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan