"Penggunaan ejaan bahasa Indonesia termasuk revolusioner," ujar Aminudin di kantor Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2022.
Aminudin menyebut fenomena tersebut sangat positif mengingat usia bahasa Indonesia yang masih muda. Bahkan, dinamisnya bahasa Indonesia mengungguli perkembangan bahasa Inggris yang sudah ada ratusan tahun.
"Bahasa muda bahasa Indonesia ini, tapi perkembangan ejaannya sudah sangat dinamis, karena kita tidak mau ketinggalan," tutur dia.
Aminudin menjelaskan perubahan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dipengaruhi oleh perkembangan bahasa yang semkin cepat. Menurutnya, perkembangan teknologi dan pergaulan masyarakat dapat membuat kaidah dalam EYD tidak lagi relevan.
Dia menuturkan tidak ada ketentuan waktu berapa lama EYD dapat diganti. Selama suatu kata masih relevan sesuai EYD, maka kata tersebut akan tetap digunakan.
"Waktunya tidak ada ketentuan apakah 5 atau 10 tahun. Saya punya pikiran sepanjang ketentuan yang sudah ada tidak bisa digunakan lagi, maka harus diganti. Sepanjang belum perlu diganti ya tidak perlu diganti," tutur dia.
Baca juga: Badan Bahasa Bakal Gelar Kongres Bahasa Indonesia XII di 2023 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News