Rektor ITS Bambang Pramujati. DOK ITS
Rektor ITS Bambang Pramujati. DOK ITS

ITS Perkuat Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi AS Bidang STEM Lewat HEPI Forum 2024

Renatha Swasty • 19 Juli 2024 12:01
Jakarta: Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperkuat kerja sama dengan perguruan tinggi di Amerika Serikat melalui Higher Education Partnership Initiative (HEPI) Forum Series 2024. Forum membahas peningkatan kualitas pendidikan Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) melalui kemitraan lintas negara.
 
“Kerja sama dengan perguruan tinggi Amerika Serikat (AS) dilakukan lewat kolaborasi riset, pertukaran pelajar, workshop internasional, proyek pengabdian masyarakat, dan berbagai kegiatan lainnya,” ujar Rektor ITS Bambang Pramujati dalam keterangan tertulis, Jumat, 19 Juli 2024.
 
(HEPI) Forum Series 2024 menyoroti praktik-praktik terbaik kemitraan di bidang sains, teknologi, teknik, dan disiplin ilmu matematika (STEM) ini dengan kolaborasi erat bersama ITS. Salah satu topik diskusi yang diangkat yakni membangun kerja sama berkelanjutan antara perguruan tinggi dengan pelaku industri.

Sebagai instansi yang erat kaitannya dengan riset dan inovasi, perguruan tinggi berperan menyediakan sumber daya manusia (SDM). Sebagai hubungan timbal balik, pelaku industri berkewajiban menyiapkan dana dan sumber pendukung pengembangan riset.
 
Bambang berharap semua pihak dapat memetik informasi dan gagasan untuk pengembangan sistem pendidikan tinggi ke depannya, khususnya dalam bidang STEM. “Ke depan, semoga kita (ITS) bisa menjalin mitra yang lebih banyak lagi dengan berbagai perguruan tinggi nasional maupun internasional, tak lupa juga dengan perusahaan yang bergerak di bidang industri,” tutur dosen Departemen Teknik Mesin ini.
 
Direktur Kemitraan Global ITS, Maria Anityasari, mengungkapkan ITS berdedikasi mengembangkkan kurikulum selaras dengan kegiatan industri. Dengan sistem pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan tersebut, perguruan tinggi mampu menghasilkan SDM berkualitas dan sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan.
 
“Alumni yang memiliki kompetensi global nantinya dapat bersaing dalam dunia industri,” tegas dosen Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS ini.
 
Lewat panel diskusi tersebut, ITS juga berkesempatan memperkenalkan Science Techno Park (STP) sebagai wujud komitmen dalam memperkuat kolaborasi antara institusi pendidikan dengan pelaku industri. STP mengajak perguruan tinggi, pemerintah, komunitas, media serta pelaku industri mempersiapkan sumber daya unggul lewat kegiatan pengajaran, penelitian dan pelatihan.
 
Acting Public Affairs Officer Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Surabaya, Kayla Smith, menekankan pentingnya kerja sama untuk meningkatkan jumlah lulusan STEM di Indonesia. Sebab, tantangan dunia yang semakin beragam seperti perubahan iklim dan permasalahan kesehatan yang membutuhkan kemampuan dari seorang ahli di bidangnya.
 
“Untuk itu, dibutuhkan pengembangan teknologi dan peningkatan daya saing global dalam berbagai sektor, seperti kedokteran, ilmu komputer, dan teknik,” kata dia.
 
Program yang sudah kali ketiga dilaksanakan ini digagas oleh United States Agency for International Development (USAID). ITS merupakan salah satu dari 36 perguruan tinggi di Indonesia yang menjalin afiliasi dalam program tersebut, selain tiga perguruan tinggi yang menjadi Hub yakni Bina Nusantara University (Binus), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Hasanuddin (Unhas).
 
Sebelumnya, forum ini sukses digelar di Bandung dan Jakarta yang membahas akreditasi internasional, peran perempuan dalam bidang STEM dan industry advisory board. Kali ini, USAID HEPI yang dilaksanakan oleh Arizona State University dengan ITS yang menjadi tuan rumah mengusung tema STEM Community of Best Practices: Working Together for Powerful Higher Education Partnerships.
 
Agenda forum mencakup diskusi panel mendalam tentang membangun kemitraan antara universitas dan industri berkelanjutan, meningkatkan pengakuan internasional melalui kolaborasi strategis, dan menerapkan peluang pembelajaran berbasis proyek. Seperti Engineering Projects in Community Service (EPICS) dan Global Multi-Disciplinary Course untuk memberdayakan siswa Indonesia dengan keterampilan praktis dan kolaborasi lintas budaya dengan mahasiswa AS.
 
Baca juga: Top! Fatma, Dosen ITS Jadi Perempuan Pertama di Indonesia Raih Dr Willmar Schwabe Award

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan