Rektor Unsoed Suwarto menyampaikan Purnama Sukardi menjadi guru besar pertama di Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan. Sedangkan, Hery Winarsi menjadi guru besar kedua di Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan.
"Sehingga keseluruhan guru besar atau profesor di Universitas Jenderal Soedirman sampai saat ini berjumlah 80 orang," ungkap Suwarto mengutip siaran pers Unsoed, Jumat, 19 November 2021.
Ia menekankan, perguruan tinggi memiliki kewajiban untuk turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan budaya sivitas akademika serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang peka terhadap kehidupan sosial budaya yang ada. Kewajiban tersebut selanjutnya diterjemahkan dalam bentuk kontribusi kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Ia menambahkan, bentuk kontribusinya bisa melalui produktivitas almamater, baik dari aspek penyiapan sumber daya manusia yang unggul dan berdayasaing sekaligus mutu riset yang inovatif dan solutif bagi kehidupan.
Suwarto menekankan, bahwa Iptek akan memiliki kaya makna luar biasa, ketika mampu menjawab permasalahan yang ada. Kemudian, memenuhi kebutuhan yang diharapkan.
"Sekaligus menghadirkan harapan di masa depan yang menekankan pada upaya-upaya peningkatan kualitas kehidupan umat manusia," ujarnya.
Baca: Udinus Kukuhkan Guru Besar Baru Bidang Linguistik
Orasi Ilmiah 2 Guru Besar Baru Unsoed
Dalam pidato ilmiahnya, Purnama Sukardi menyampaikan judul 'Ibadah Mengejar Ridho Allah SWT Untuk Kehidupan yang Lebih Baik dan Bahagia melalui Penelitian Perikanan dan Ilmu Kelautan'. Ia menyampaikan, faktor nutrisi memegang perananan penting dalam berbagai peristiwa fisiologis yang terjadi dalam tubuh organisme baik organisme yang hidup di air, maupun darat.Fisiologi nutrisi berkaitan dengan studi tentang nutrisi dan perannya dalam pertumbuhan, reproduksi, kesehatan, dan penyakit suatu organisme. Studi tersebut meliputi konsumsi makanan, penyerapan, dan metabolism dalam mempengaruhi organisme. Selama lebih dari 30 tahun saya telah mempelajari fisiologi secara umum, fisiologi nutrisi pada khususnya.
Penelitian pertama dirinya adalah Mikrokapsul yang didanai oleh Starter Grant dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DGHE) dan Hibah bersaing. Dalam fisiologi nutrisi, mikrokapsul digunakan sebagai bahan pakan untuk mengetahui peran nutrisi dalam pertumbuhan, reproduksi, kesehatan, dan penyakit suatu organisme.
Riset yang dilakukan juga pada Riset Produksi larva kepiting, Scylla serrata, Riset Produksi Mutiara air tawar, Riset Biofloc technology, Riset Nutrigenomik, dan Riset pemuasaan organisme air.
Sementara itu, Hery Winarsi MS, dalam pidato ilmiahnya mengambil judul 'Yogurt Kecambah Kacang Hijau, Pangan Fungsional Untuk Perbaikan Imunitas Di Masa Pandemi Covid-19'. Ia menyampaikan, pangan fungsional kaya antioksidan dapat mengatasi kondisi stres oksidatif dan mampu menekan marker-marker inflamasi (imunitas). Kacang hijau juga mengandung oligosakarida dan polifenol (sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan antitumor).
"Namun, tingginya oligosakarida menyebabkan perut kembung, sehingga penting dilakukannya pengolahan untuk meminimalisasi kadarnya, yaitu dengan perendaman dan perkecambahan," ungkap Heri.
Baca: Selamat! Semiarto Aji Purwanto Terpilih Jadi Dekan FISIP UI 2021-2025
Salah satu produk pengolahan pangan yang menggunakan jasa Bakteri Asam Laktat (BAL) adalah yogurt. Yogurt kecambah kacang hijau telah diintervensikan kepada 20 para tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit di Purwokerto selama 2 bulan.
"Setelah dua bulan konsumsi Yogurt kecambah kacang hijau, kadar SOD plasma subyek meningkat secara signifikan yaitu dari 88,86 pg/mL menjadi 176,05 pg/mL (p=0,044) dibandingkan dengan kelompok plasebo (p=0,590)," urai Hery Winarsi.
Kemudian, kata dia, fenolik yang terkandung dalam yogurt kecambah kacang hijau menekan efek negative radikal bebas dalam tubuh. Lactobacillus rhamnosus, karena bakteri probiotik dapat menekan produksi radikal bebas, dan tercermin dengan meningkatkan kadar antioksidan didalam tubuh.
"Dengan demikian Yogurt kecambah kacang hijau sangat cocok dikonsumsi di masa pandemi covid-19, yang tentunya juga baik dikonsumsi oleh masyarakat di masa non pandemi," papar Hery.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id