“Keuangan negara adalah cerminan dari keseluruhan potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk mendapatkan penerimaan yang berasal dari sumber daya alam, budaya, dan nilai tambah ekonomi masyarakat,” ujar Sri Mulyani, dalam siaran pers, Sabtu, 31 Juli 2021.
Seluruh potensi kekayaan yang dimiliki Indonesia dikumpulkan menjadi keuangan negara melalui berbagai bentuk, seperti pajak, hasil tambang, dan royalti. Pajak merupakan uang masyarakat yang dikumpulkan oleh negara dan akan dipergunakan untuk membiayai kebijakan pembangunan negara di berbagai bidang untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.
Seperti pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan sumber daya manusia merupakan kunci kemajuan dari sebuah negara. Kemajuan tersebut tergambar dari berbagai aspek, mulai dari pendidikan, kesehatan, kemiskinan, dan tata krama.
"Kemajuan itu diukur dalam berbagai hal, seperti kemajuan cara berpikir, dan itu harus dilihat tidak hanya dari proses pendidikan, tetapi bagaimana kita menciptakan lingkungan sosial dan bernegara yang hangat, di mana masyarakat dapat ikut berpikir kritis dan peduli terhadap negaranya,” ujar Sri Mulyani.
Baca juga: Peraih Nobel Fisika Gerard Mourou Beri Kuliah Umum Mahasiswa Baru UI
Kemajuan juga dapat dilihat dari segi kesehatan, yakni ketika generasi mudanya tidak kekurangan gizi. Di samping kedua hal tersebut, kemajuan tentu juga dilihat dari segi kemiskinan yaitu apakah masih ada bagian dari Indonesia yang mengalami kemiskinan dan bagaimana cara menanggulanginya.
"Namun, yang paling penting dari semua itu adalah kemajuan pada peradaban masyarakatnya berupa sikap, karakter, dan tingkah lakunya,” kata Menteri yang juga aktif mengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI ini.
Dengan demikian, permasalahan pada aspek-aspek tersebut menjadi pekerjaan bersama yang harus dipikirkan pada penyusunan strategi negara dalam menggunakan uang rakyat. Hal ini dikarenakan permasalahan pada aspek-aspek tersebut merupakan penghambat kemajuan Indonesia.
Pembangunan pada bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar, dari mulai air bersih, listrik, dan konektivitas berupa pembangunan jalan yang menghubungkan pusat produksi barang ke tempat. Mereka, kata Sri Mulyani, dapat menjual barangnya menjadi penting untuk menopang dan mendorong kemajuan Indonesia.
Konektivitas tersebut dibarengi dengan peningkatan kemampuan institusi negaranya, seperti tata kelola yang baik, efisiensi, produktivitas, dan antikorupsi. Oleh karena itu, negara hadir untuk mewujudkan kemajuan tersebut melalui keberpihakannya dengan mendorong pembangunan pada aspek-aspek yang tadi telah disebutkan, membangun konektivitas antardaerah di Indonesia dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efisien.
“Hal-hal tersebut merupakan berbagai persyaratan untuk bisa maju dan negara menunjukkan keberpihakannya untuk mendorong kemajuan Indonesia melalui pengalokasian keuangan negara pada hal-hal tersebut,” ujar Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News