"Mahasiswa bisa log in, bisa memilih mata kuliah atau modul subjek yang diinginkan dan bisa bertemu langsung dengan dosen yang mengampu modul," kata Aris dalam diskusi daring bertajuk 'Menyelamatkan Kualitas Sarjana di Masa Pandemi' yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu, 7 Oktober 2020.
Aris mengatakan, Kemendikbud juga dengan berbagai lembaga pendidikan internasional. Kemendikbud juga membuka platform kuliahdaring.kemendikbud.co.id. Dalam platform tersebut, Kemendikbud memasukkan modul online yang dimiliki perguruan tinggi.
"Menawarkan 11 program studi yang bisa diikuti mahasiswa," ungkap Aris.
Baca: Efektivitas Belajar Daring Bagi Mahasiswa Perlu Solusi Nyata
Aris menambahkan, Kemendikbud juga berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan paket internet dengan 12 provider yang ada. Kebijakan lainnya, yakni subsidi biaya uang kuliah tunggal (UKT).
"Subsidi biaya kuliah bagi 400 ribu mahasiswa. 60 persen mahasiswa swasta, 40 persen mahasiswa PTN, subsidi uang kuliah," ungkapnya.
Kemendikbud juga membuat kebijakan subsidi kuota internet untuk siswa, guru, mahasiswa, dan dosen. Program ini menelan anggaran sekitar Rp7 triliun.
"Kita juga melatih semua dosen yang masih memerlukan pelatihan pembelajaran jarak jauh dalam hal menyiapkan modul, asesmen, dengan pakar online learning," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News