Mendikbud, Muhadjir Effendy. Foto:  Medcom.id/Muhammad Syahrul Ramadhan.
Mendikbud, Muhadjir Effendy. Foto: Medcom.id/Muhammad Syahrul Ramadhan.

Terbentur Adat Ketimuran, Banyak Fakta Sejarah Tak Terungkap

Muhammad Syahrul Ramadhan • 29 Agustus 2019 18:24
Jakarta:  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengkritisi objektivitas masyarakat Indonesia dalam mengungkap peristiwa sejarah di Tanah Air masih sangat kurang.  Sebagai orang "timur" fakta dan kebenaran sejarah sering kali terbentur oleh rasa tidak elok yang berlaku di masyarakat.
 
Hal itu disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy saat membuka Seminar Nasional Majapahit di Museum Nasional.  "Tetapi memang ada hambatan itu. Untuk mengungkap sejarah 'telanjang' apa adanya kita tahu tapi tidak mau menuturkan. Problem ini sama juga dalam sejarah agama," kata Muhadjir dalam pidatonya, di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Kamis, 29 Agustus 2019.
 
Sejarah yang tidak diungkap secara jelas, kata Muhadjir, di antaranya soal konflik-konflik di masa lalu. Alhasil, orang Indonesia sering kali "dipaksa" meneladani sejarah secara timpang.

"Tentang konflik, itu di dalam sejarah kita tidak dikupas secara telanjang sehingga kita itu meneladani sejarah kita timpang, karena kita tidak belajar bagaimana dulu orang menyelesaikan konflik atau dulu tidak diselesaikan. Kemudian mengambil sari sejarah agar tidak terulang," terangnya.
 
Ketua Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Mayjen TNI (Purn) Hendardji Soepandji menjelaskan, bahwa Seminar Nasional Majapahit ini digelar dengan latar belakang sejarah. Seminar ini bukan untuk nostalgia tetapi justru diharapkan menjadi kaca benggala (cermin diri).
 
"Menjadikan sejarah untuk ke depannya menjadi lebih baik.  Majapahit bukan sekadar kerajaan biasa, tapi kerajaan yang sudah mengenal sistem demokrasi, hukum, serta otonomi daerah sebelum dunia mengenal trias politica pada abad 19," ujar Hendardji.
 
Mantan Komandan Pusat Polisi Militer ini menambahkan, nilai-nilai yang dimiliki Kerajaan Majapahit di masa lalu itu diharapkan dapat menjadi inspirasi. Dapat dimanfaatkan seluruh komponen bangsa dalam menghadapi tantangan masa depan untuk Indonesia yang lebih baik.
 
Seminar bertajuk Majapahit: Refleksi Kejayaan Negara Agraris, Maritim dan Demokrasi Deliberatif, Dahulu, Kini, dan Masa yang Akan Datang' diselenggarakan oleh Direktorat Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) menggelar seminar nasional Majapahit.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan