Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdani menekankan, aspek kualitas harus menjadi tolok ukur utama dalam seleksi SPAN dan UMPTKIN (SPAN-UMPTKIN). Menurutnya, memiliki mahasiswa dan lulusan yang berkualitas, berdampak langsung terhadap mutu dan daya saing PTKIN.
Sehingga pada gilirannya mampu mendongkrak PTKIN menjadi destinasi utama untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi.
Sementara itu Direktur Pendidikan Tinggi Keagaaman Islam (PTKI) Kementerian Agama. Ahmad Zainul Hamdi berpesan kepada seluruh panitia PMB PTKIN untuk bekerja secara profesional. Selain itu juga mengajak seluruh kepala bidang pendidikan madrasah dan pondok pesantren untuk bersama-sama bertanggung jawab dalam mensukseskan pelaksanaan SPAN-UMPTKIN.
"Karena sejatinya ini merupakan tanggung jawab bersama di Kementerian Agama," kata Zainul.
Ketua Panitia PMB PTKIN, Nyayu Khodijah mengatakan, pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini diharapkan mampu mendongkrak jumlah pendaftar SPAN-UMPTKIN tahun 2024. "Keterlibatan kepala bidang pendidikan madrasah dan pondok pesantren dalam kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat membantu panitia dalam menyosialisasikan SPAN-UMPTKIN, khususnya di kalangan siswa madrasah dan santri pondok pesantren di seluruh Indonesia," kata Rektor UIN Raden Fatah Palembang ini.
Pendapat serupa juga diutarakan oleh Masnun selaku Ketua Forum Rektor PTKN yang menuturkan, kolaborasi antara PTKIN dan Kantor Wilayah Kementerian Agama menjadi penting untuk menyukseskan SPAN-UMPTKIN. "Sinergitas kita semua akan menjadikan PTKIN sebagai kampus utama bagi siswa madrasah dan santri di pesantren se-Indonesia," imbuhnya.
Saat ini proses SPAN-PTKIN telah memasuki tahap pendaftaran siswa yang dibuka hingga 15 Maret 2024. Informasi lebih lengkap mengenai tatacara pendaftaran SPAN-UMPTKIN Tahun 2024 dapat diakses melalui website ptkin.ac.id dan media sosial span_umptkin.
Baca juga: Kemenag Perkuat Pengawasan Seleksi Masuk PTKIN, Khususnya Jalur Mandiri |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News