Salah satu selawat yang memiliki fadhilah adalah selawat fatih. Namun apakah itu selawat fatih? kita simak artikel yang dikutip dari NU Online berikut ini, yuk!
Selawat fatih adalah salah satu Selawat yang kerap dibaca oleh masyarakat Indonesia. Makna selawat fatih adalah 'pembuka pintu arsy. selawat Fatih bisa dibaca di berbagai kesempatan untuk mendapatkan kemudahan dalam menjalankan kehidupan.
Selawat ini sebagaimana namanya adalah lafal selawat yang diharapkan menjadi wasilah kepada Allah agar segala macam kebuntuan dan kemacetan persoalan hidup yang sedang dihadapi dapat terurai.
Berikut lafal selawat fatih beserta terjemahannya:
.jpeg)
Lafal selawat fatih. Foto: NU Online
Allahumma shalli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammadinil Fatihi lima ughliqa, wal khatimi lima sabaqa, wan nashiril haqqa bil haqqi, wal hadi ila shiratin mustaqim (ada yang baca shiratikal mustaqim). Shallallahu ‘alayhi, wa ‘ala alihi, wa ashhabihi haqqa qadrihi wa miqdarihil ‘azhim.
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah selawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad saw, pembuka apa yang terkunci, penutup apa yang telah lalu, pembela yang hak dengan yang hak, dan petunjuk kepada jalan yang lurus. Semoga Allah melimpahkan selawat kepadanya, keluarga dan para sahabatnya dengan hak derajat dan kedudukannya yang agung.
Lafal selawat fatih ini dikutip dari Kitab Perukunan Melayu. Dalam kitab tersebut terdapat kutipan dari Syekh Al-Arif Al-Kubra yang menyebut khasiat atau keutamaan membaca selawat fatih.
Barang siapa membaca selawat ini seumur hidupnya sekali, niscaya ia dipelihara Allah Ta‘ala dari api neraka dan mewajibkan baginya husnul khatimah (Syekh Al-Arif Al-Kubra, Perukunan Melayu, Jakarta: Al-‘Aidrus, halaman 52).
Fadhilah atau keutamaan lainnya dari selawat fatih seperti diriwayatkan oleh para ulama, selain mendatangkan keajaiban dalam hidup, membaca selawat fatih juga dapat memudahkan setiap urusan, menyelesaikan permasalahan hidup, diberikan kelancaran rezeki, dan ridha Allah swt.
Ulama memperkenalkan banyak lafal selawat. Hal ini tidak menjadi masalah. Yang perlu dihindari adalah penggunaan lafal yang tidak layak bagi para nabi dan rasul seperti lafal “rahimahull?h atau rahimahumull?h”, “radhiyallah ‘anhu atau ‘anhum”, atau “karramallahu wajhahu atau ‘anhum.”

Foto: NU Online
Artinya: Tidak boleh mendoakan Nabi Muhammad saw, dengan lafal yang tidak warid seperti lafal "Rahimahullahu". Tetapi lafal yang sesuai dan layak untuk para nabi dan rasul adalah lafal selawat dan salam (Syekh M Nawawi Banten, Kasyifatus Saja, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah, halaman 4).
Demikian lafal selawat fatih berikut terjemahannya. Selawat ini bisa dibaca setelah salat lima waktu, saat tahlilan arwah, dan saat berdoa pada kesempatan keagamaan lainnya. Semoga Allah membiasakan lidah dan hati kita dalam membaca selawat dan kalimah thayyibah lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News