Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo. DOK IG @beasiswaosc
Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo. DOK IG @beasiswaosc

Penghapusan Jurusan di SMA

Minat Studi Siswa Berubah, Bolehkan Ganti Mata Pelajaran Pilihan?

Ilham Pratama Putra • 05 Agustus 2024 12:09
Jakarta: Pengahapusan jurusan IPA, IPS dan Bahasa di jenjang SMA mendorong siswa mesti menentukan sendiri mata pelajaran pilihannya. Mata pelajaran pilihan mesti dipilih sesuai dengan proyeksi studi dan karier ke depan.
 
Tak menutup kemungkinan, minat siswa berubah saat sudah menentukan mata pelajaran pilihan. Pertanyaannya, bolehkan siswa mengubah mata pelajaran pilihan?
 
"Prinsipnya bisa, tapi ada batas waktunya," kata Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, dalam live Instagram @beasiswaosc dikutip Senin, 5 Agustus 2024.

Dia menjelaskan siswa bisa mengubah mata pelajaran pilihannya. Hal itu sudah tercantum dalam regulasi terbaru.
 
"Kalau tidak salah itu dibatasi di kelas 11 semester satu atau semester dua gitu ya. Saya agak lupa ini diregulasinya. Tapi masih memungkinkan kelas 11 itu untuk mengambil mata pelajaran peminatan yang berbeda," tutur Nino, sapaan karib Anindito Aditomo.
 
Nino mengatakan saat siswa mengubah mata pelajaran pilihan, sekolah perlu mengubah pengelolaan kelas. Termasuk pembagian kelas dan lain sebagainya.
 
Untuk itu, kata dia, penting membantu siswa melakukan eksplorasi mata pelajaran di kelas 10 SMA. Saat itu, semua siswa mendapatkan pelajaran yang sama.
 
"Di kelas 10 dia mengeksplorasi bakat, minat dan aspirasi kariernya. Kelas 11 ia mulai memilih mata pelajaran yang sesuai dengan prodi yang diinginkan untuk kuliah sesuai dengan rencana kariernya," jelas Nino.
 
Nino mencontohkan bila jika siswa ingin kuliah teknik, maka harus memilih mata pelajaran pilihan sesuai dengan basis persiapan diri untuk belajar teknik.
 
Misalnya, mengambil mata pelajaran fisika dan matematika tingkat lanjut. "Dan dia tidak perlu belajar biologi pendalaman, kalau dia memang tidak ingin masuk ke prodi yang memerlukan biologi yang mendalam," papar dia.
 
Baca juga: Jurusan di SMA Dihapus, Mapel Pilihan Harus Pertimbangkan Ketersediaan Guru

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan