Sosok ini, yang menyerupai iblis dengan tanduk dan bulu hitam, muncul bukan untuk menyebarkan kegembiraan, tetapi untuk menghukum anak-anak yang nakal.
Asal-Usul Krampus
Krampus berasal dari tradisi cerita rakyat Alpen di Eropa Tengah, khususnya di negara-negara seperti Austria, Jerman, Swiss, dan Ceko.Tradisi ini berkembang sejak abad ke-16, dengan beberapa ahli folklor percaya bahwa Krampus memiliki akar pranikristen yang terhubung dengan ritual pagan Nama "Krampus" berasal dari kata Jerman "krampen," yang berarti cakar.
Pada malam tanggal 5 Desember, yang dikenal sebagai Krampusnacht (Malam Krampus), Krampus berkeliling bersama Santo Nikolaus.
Sementara Santo Nikolaus memberikan hadiah kepada anak-anak yang baik, Krampus menghukum mereka yang nakal dengan menggunakan rantai dan tongkat birch.
Deskripsi Krampus
Krampus sering digambarkan sebagai makhluk menyerupai iblis dengan tubuh berbulu, tanduk, cakar, dan lidah panjang yang menjulurIa membawa rantai berderak, simbol penaklukan iblis oleh Gereja Kristen. Krampus juga membawa karung atau keranjang besar untuk "mengangkut" anak-anak nakal yang dikatakan akan dibawa ke neraka.
Tradisi dan Perayaan
Krampuslauf (Lari Krampus):Di banyak kota di Austria dan Jerman, parade Krampus menjadi acara tahunan. Dalam acara ini, orang-orang yang mengenakan kostum Krampus berjalan di jalanan, menakuti penonton dengan penampilan mereka yang menyeramkan.
Krampuskarten (Kartu Krampus):
Sejak abad ke-19, kartu pos Krampus yang dikenal sebagai Krampuskarten menjadi populer. Kartu ini biasanya bergambar Krampus yang menyeramkan dan dilengkapi pesan humoris atau menakutkan.
Schnapps untuk Krampus:
Dalam beberapa tradisi, Krampus diberikan schnapps (minuman keras buah) oleh penduduk sebagai bagian dari perayaan.
Kritik dan Kebangkitan Tradisi
Pada pertengahan abad ke-20, tradisi Krampus sempat dilarang di Austria karena dianggap terlalu menakutkan untuk anak-anak.Namun, pada akhir abad tersebut, minat terhadap Krampus kembali muncul, terutama sebagai bagian dari daya tarik budaya dan pariwisata. Parade Krampus dan festival lainnya kini menarik perhatian turis dari seluruh dunia.
Krampus dalam Budaya Populer
Sosok Krampus tidak hanya hadir dalam tradisi lokal, tetapi juga diadopsi dalam budaya populer. Film seperti Krampus (2015) memperkenalkan legenda ini ke audiens global.Selain itu, Krampus sering muncul dalam kartu pos, komik, dan bahkan permainan video, menjadikannya simbol Natal alternatif yang unik.
Krampus adalah sosok yang menyeimbangkan gambaran Natal yang ceria dengan sisi gelap tradisi
Sebagai bagian dari budaya Alpen, ia mengingatkan kita bahwa perayaan Natal juga mencerminkan keberagaman tradisi di seluruh dunia. Jadi, berhati-hatilah—jika sobat nakal, Krampus mungkin saja mengetuk pintu sobat!
Baca Juga:
Mengapa Santa Claus Menjadi Figur yang Dicintai Anak-anak saat Natal? Ini Alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News