Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto. Dok Medcom.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto. Dok Medcom.

Kemendikbudristek Beri Penghargaan 40 Industri yang Bermitra dengan Vokasi

Arga sumantri • 15 Desember 2021 22:11
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan penghargan kepada sejumlah Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang telah bermitra dengan satuan pendidikan vokasi. Ada 40 industri yang diberi penghargaan ajang bertajuk DUDI Awards.
 
"Dalam hal ini kita coba untuk memberikan penghargaan kepada 40 (DUDI) yang terpilih dan ajang DUDI Awards ini," kata Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto di Jakarta, Rabu, 15 Desember 2021.
 
Ia mengatakan, ajang ini sebagai bentuk apresiasi Kemendikbudristek kepada DUDI yang selama ini telah bermitra dengan satuan pendidikan vokasi. Sebetulnya, kata dia, ada sekitar 360 DUDI yang telah menjalin kemitraan dengan satuan pendidikan vokasi.

"Kami tekankan ini bukan sebuah kompetisi, tidak ada yang menang dan kalah. Artinya 40 DUDI kali ini kontribusinya, dedikasinya sama," ungkapnya.
 
Ia menjelaskan, pemberian penghargaan tersebut dimulai dari tahapan pengusulan dari lembaga-lembaga vokasi. Seperti SMK, lembaga kursus dan pelatihan, serta perguruan tinggi vokasi. Dari 360 perusahaan yang diusulkan, dipilih sebanyak 40 perusahaan yang memenuhi delapan indikator link and match oleh 420 satuan pendidikan vokasi yang terlibat.
 
"Indikatornya tidak hanya kurikulum bersama, magang, mengajar bersama, Enggak cuma itu. Sampai me-training guru dan menyerap lulusan, itu termasuk indikator link and match tadi," ujarnya.
 
Baca: Kemendikbudristek Minta Pelajar Tak Ragu Masuk Prodi D4
 
Wikan menjelaskan salah satu ciri khas pendidikan vokasi link and match yang dibuktikan dengan menjalin kemitraan. Ia mengatakan, dalam bermitra sejatinya tidak sulit, namun mewujudkan kemitraan yang benar-benar selaras justru menjadi tantangan tersendiri.
 
"Kemitraan antara pendidikan vokasi dan DUDI tersebut sifatnya harus saling menguntungkan, jadi jangan sampai muncul anggapan hanya menguntungkan satu pihak, " terang dia.
 
Ia menekankan, kemitraan saling menguntungkan tersebut maksudnya yakni dampak yang ada tidak hanya dirasakan satuan pendidikan vokasi, melainkan juga DUDI. Harapannya, lewat kemitraan, perusahaan tidak akan sulit mencari sumber daya manusia yang benar-benar kompeten, memiliki kompetensi teknis dan nonteknis.
 
"Tentu saja akan mengurangi biaya rekrutmen, pelatihan, dan lainnya karena lulusan yang dihasilkan adalah produk bersama," ucap dia.
 
Sejauh ini, kata dia, ada sekitar 219 ribu nota kesepahaman yang sudah dilakukan antara lembaga vokasi dengan industri. Jumlah ini masih didalami khususnya terkait kualitas kemitraan yang dijalin.
 
"Kita masih harus memastikan seberapa banyak yang sudah benar-benar link and match," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan