Diversifikasi pangan adalah program yang dimaksudkan agar masyarakat tidak terpaku dengan satu jenis makanan pokok, sehingga terdorong untuk mengonsumsi makanan pokok lainnya yang mengandung gizi tinggi.
Dalam kerja sama ini, Polbangtan Yoma mengadakan inovasi pangan sehat dan bergizi berupa tanaman obat.
Indonesia kaya akan tanaman obat. Catatan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah menunjukkan bahwa ada sekitar 30 ribu dari 40 ribu tanaman obat di dunia.
Tanaman obat memainkan peran penting dalam kebutuhan perawatan kesehatan orang di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang. Sebagai contoh tanaman obat adalah Daun Dewa, Sambiloto, Pegagan, Rosella.
"Keamanan pangan dalam krisi pandemi berkorelasi dengan kesehatan manusia. Penularan memang mungkin terjadi jika orang yang terinfeksi menyentuh makanan, dan tidak lama kemudian orang lain memegang makanan tersebut dan menyentuh mata atau selaput lendir mulut atau tenggorokannya," kata Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi, dikutip keterangan tertulis, Selasa, 2 Juni 2020.
Dengan mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin dan mengandung nutrisi tinggi, dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk membantu melawan berbagai virus.
Setelah adanya inovasi dari Polbangtan Yoma, diharapkan ada inovasi lebih lanjut untuk memberikan nilai tambah.
“Paradigma pertanian dulu yakni tanam-petik-jual, sekarang setelah dipetik harus diolah dahulu (pascapanen atau pengolahan pascapanen) harus diproses terlebih dahulu untuk meningkatkan nilai jual," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News