Rubi menjelaskan Paleontologi dibagi menjadi dua yaitu Makropaleontologi dan Mikropaleontologi. Makropaleontologi mempelajari fosil-fosil berukuran besar (cm sampai m). Sedangkan, mikropaleontologi mempelajari fosil-fosil berukuran kecil (mm sampai mikro meter).
Sehingga diperlukan alat bantu berupa mikroskop. Bidang inilah yang menjadi salah satu bidang keilmuan Rubiyanto Kapid.
Dalam mengidentifikasi mikrofosil hanya memerlukan sampel sedikit. Ukuran yang sangat kecil ini mengakibatkan jumlah dari mikrofosil yang ada di dalam batuan sedimen sangat melimpah.
Selanjutnya, sampel batuan dilakukan preparasi terlebih dahulu kemudian diidentifikasi menggunakan mikroskop. Rubi juga menjelaskan tentang nannofossil, polen dan spora, serta foraminifera.
Nanofosil Gampingan
Nanofosil gampingan merupakan organisme yang berukuran sangat kecil (±2,25 µ) dengan penyusun tubuh berupa lempeng gampingan (Coccolith) yang berasal dari Coccolitophore. Coccolitophore adalah suatu organisme yang menghasilkan lempeng gampingan yang berhubungan satu sama lain membentuk struktur atau kerangka yang bulat atau silindris serta melingkupi seluruh atau sebagian tubuhnya.Apabila tubuh Coccolitophore telah tertutupi sepenuhnya oleh Coccolith maka disebut Coccosphere. Coccolith memiliki beragam bentuk, seperti bulat sederhana, silindris, memanjang seperti rambut, bintang, dan menyerupai bunga.