Komisioner KPAI bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan, temuan klaster covid-19 di ribuan sekolah mengindikasikan pemda kebobolan dalam hal kesiapan PTM. Ia menyarankan Pemda meninjau ulang situasi terkini dan kesiapan daerah masing-masing.
"Kebobolan sampai 1.200 kepala daerah pengambil kebijakan hati-hati, dan jujurlah terhadap positivity rate," terang Retno dalam siaran instagram 'Medcom Hari Ini', Kamis 23 September 2021.
Retno mengatakan, Pemda perlu disiplin menguatkan tracking, tracing dan treatment (3T). Ini agar data positivity rate yang didapat merupakan data yang sebenarnya.
"Yang perlu diingat standar WHO itu ya di bawah lima persen," terangnya.
Baca: Nadiem: Sekolah Muncul Klaster Covid-19 Harus Segera Ditutup
Kemudian, untuk sekolah, dia mengingatkan agar infrastruktur dan protokol kesehatan untuk dapat diperkuat. Penggunaan masker dengan benar, dan jika perlu anak masuk sekolah harus didisinfektan.
"Itu semua untuk meminimalisasi klaster ini," tutup Retno.
Temuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terkait adanya klaster covid-19 pada PTM di banyak sekolah menjadi sorotan. Sekitar 1.300 sekolah didapat mencatatkan sebagai klaster penularan covid-19 selama PTM.
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyebut, sekolah yang muncul kasus covid-19 tersebut harus segera ditutup. Namun, bukan berarti PTM terbatas secara keseluruhan harus dihentikan.
"Sekolahnya masing-masing kalau ada kasus klaster ya harus ditutup segera, memang seperti itu," kata Nadiem saat Rapat Kerja dengan Komisi X DPR, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 23 September 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News