"Harus ada pengembangan oleh tim perumus kurikulum daerah. Membentuk kurikulum yang sesuai kebutuhan daerah," kata Paskalis dalam diskusi daring, Jumat 10 Juli 2020.
Dia menyebut, hak ini bisa dijalankan dengan kerja sama antarakademisi di daerah tersebut. Ide ini, kata dia, datang dari perbedaan kebutuhan sekolah di Papua.
"Kita lihat Boven Digoel, harus ada keja sama. Kita butuh tokoh daerah dan pemerintah untuk kesetaraan dunia pendidikan itu sendiri," ujar putra Papua penerima beasiswa Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) itu.
Baca juga: Kurikulum Darurat Covid-19 Bakal Diluncurkan Pekan Ini
Selain pembuatan kurikulum daerah, dia meminta ada perhatian terkait jumlah guru di Papua. Selain itu ketersediaan bangunan sekolah juga tak boleh luput dari perhatian.
"Menambah formasi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) bagi tenaga pengajar. Membuka untuk tenaga guru meningkatkan kompetensi, ada pelatihan juga untuk pengajar itu sendiri," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News