Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Kuasa Hukum Korban Duga Ada Upaya Rekayasa Tutupi Kasus Tewasnya Taruna STIP

Ilham Pratama Putra • 08 Mei 2024 12:04
Jakarta:  Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Putu Satria meninggal dunia, diduka akibat dianiaya oleh seniornya. Polisi pun telah menetapkan taruna tingkat dua STIP, Tegar Rafi sebagai tersangka.
 
Namun dalam pengusutan kasus tersebut, kuasa hukum korban, Tumbur Aritonang merasa terdapat kejanggalan. Terlebih sempat ada upaya untuk merekayasa kasus tersebut.
 
Tumbur menyebut ada upaya menyamarkan kasus, di mana Putu meninggal karena serangan jantung bukan karena penganiayaan. Hal itu didapatkannya dari tangkapan layar pada grup percakapan.

"Adanya percobaan rekayasa cerita yang udah kami sampaikan juga chat di grup di mana ini tadinya mau diframing sebagai serangan jantung itu kan udah apa ya percobaan-percobaan yang bisa dibilang ini melanggar hukum," kata Tumbur dalam live instagram @medcom.id, dikutip Rabu 8 Mei 2024.
 
Ia menerangkan, jika nama grup percakapan tersebut adalah Taruna 66. Dalam grup itu disusun agar kasus ini diungkap dengan Putu yang mengidap sakit jantung ke media.  
 
"Biar media enggak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Itu memang harus diklarifikasi. Siapapun yang tahu itu mungkin STIP itu harus ada klarifikasi," ungkapnya.
 
Ia ingin pula ada kejelasan dari nama grup tersebut, atau apakah ada taruna angkatan 66 di STIP. Ia berharap pihak kepolisian bisa mendalami kaasus tersebut.
 
"Kemarin sih kami mendapat respons baik, memang pihak kepolisian juga baru dapat itu, dan akan mendalami itu apa, itu siapa, siapa dalangnya, dan apa motifnya untuk bikin-bikin (rekayasa) kayak gitu-gitu," tutupnya.
 
Baca juga:  Pola Pengasuhan di STIP Bakal Dievaluasi Pasca Taruna Tewas Dianiaya Senior
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan